Apa itu New Development Bank? Apa Bedanya dari IMF?

- New Development Bank (NDB) didirikan oleh negara-negara anggota BRICS pada 2015.
- Berfokus pada proyek pembangunan infrastruktur dan berkelanjutan di negara berkembang serta pasar yang sedang tumbuh.
- Berbeda dari Bank Dunia dan IMF dalam fokus utama, persyaratan pinjaman, dan penggunaan mata uang lokal.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keputusan resmi Indonesia bergabung sebagai anggota New Development Bank (NDB) setelah bertemu dengan Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3).
Keputusan ini menjadi langkah strategis Indonesia dalam memperkuat kerja sama pembangunan dengan negara-negara berkembang serta lembaga multilateral.
Lantas apa itu NDB dan bagaimana perannya dalam negara anggota BRICS? Simak selengkapnya penjelasan di bawah ini.
Latar belakang dan tujuan NDB
New Development Bank (NDB) adalah lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) pada 2014. Bank ini bertujuan mendukung proyek pembangunan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang serta pasar yang sedang tumbuh.
Saat ini, NDB dipimpin oleh Dilma Vana Rousseff, yang sempat menjabat sebagai Presiden Republik Federasi Brasil selama dua periode berturut-turut.
Menurut informasi pada laman resmi NDB, bank tersebut memiliki beberapa area fokus, seperti energi bersih dan efisiensi energi; infrastruktur transportasi; air dan sanitasi; infrastruktur digital; perlindungan lingkungan; dan infrastruktur sosial.
NDB dibentuk sebagai alternatif terhadap lembaga keuangan internasional yang sudah ada, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Bank ini berfokus pada:
· Pendanaan proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan, dan bandara.
· Investasi dalam energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, dan pengelolaan limbah menjadi energi.
· Mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya yang berkaitan dengan inovasi, pendidikan, dan sains.
· Mengurangi ketergantungan negara berkembang pada mata uang asing, dengan memberikan pinjaman dalam mata uang lokal.
Struktur dan keanggotaan NDB
NDB berkantor pusat di Shanghai, Cina, dengan modal awal US$50 miliar, yang dapat ditingkatkan hingga US$100 miliar. Modal ini berasal dari kontribusi negara-negara pendiri BRICS.
Seiring waktu, keanggotaan NDB mulai diperluas. Beberapa negara seperti Bangladesh, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Uruguay telah bergabung sebagai anggota baru. Indonesia juga telah memutuskan menjadi anggota, memperkuat posisinya dalam kerja sama keuangan global.
Sasaran strategis NDB pada 2022-2026 adalah total volume pembiayaan yang disetujui mencapai USUS$30 miliar. Selain itu, NDB menargetkan 30 persen proporsi total pembiayaan dalam mata uang lokal.
Perbedaan dengan Bank Dunia dan IMF
Fokus utamanya adalah negara berkembang:
NDB lebih menekankan pada proyek pembangunan di negara-negara berkembang, sementara Bank Dunia dan IMF melayani negara maju.
Tidak memiliki persyaratan ketat:
Pinjaman dari Bank Dunia dan IMF sering kali disertai dengan syarat reformasi ekonomi atau kebijakan tertentu, sedangkan NDB menghormati kedaulatan negara anggota dan memberikan lebih banyak fleksibilitas.
Penggunaan mata uang lokal:
NDB lebih terbuka dalam memberikan pinjaman dalam mata uang lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Sejak berdiri, NDB telah mendanai lebih dari 90 proyek dengan nilai lebih dari US$30 miliar, termasuk proyek infrastruktur besar di negara-negara BRICS dan anggota baru.
Dengan bertambahnya anggota seperti Indonesia, bank ini semakin memperluas dampaknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di negara-negara berkembang.