FINANCE

Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Minimalis

Bahkan, berguna saat gaji Anda sudah lebih baik lagi.

Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Minimalisilustrasi gaji (unsplash.com/Markus Spiske)
04 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Mengatur keuangan harus dilakukan untuk menghindari pemborosan dan pengeluaran yang tak diperlukan. Namun, praktiknya terkadang tak mudah, apalagi dengan pemasukan yang belum proporsional. 

Menurut Jobstreet, sebelum Anda memahami cara-cara mengelola keuangan dengan gaji atau pemasukan yang minimalis, Anda menghitung sejumlah pengeluaran rutin seperti: biaya makan setiap hari, biaya transportasi, dana darurat yang harus dipersiapkan, tabungan, dan uang untuk kebutuhan tambahan di luar prioritas.

Beberapa aspek tadi adalah biaya dasar yang perlu dipertimbangkan saat mengelola keuangan dengan asumsi pemasukan Anda minimalis, atau hanya cukup untuk hidup Anda sendiri. Saat pendapatan Anda sudah lebih proporsional, sebenarnya aka nada banyak tambahan, seperti cicilan-cicilan, kebutuhan rumah, sampai pengeluaran untuk keluarga.

Meski masih tergolong berpendapatan minimalis, bukan berati mengatur keuangan bisa begitu saja diabaika, melainkan perlu dibiasakan. Berikut beberapa cara mengatur keuangan dengan kondisi gaji minimalis.

Gunakan metode 50-20-30 ala Elizabeth Warren

Elizabeth Warren adalah senator di parlemen Amerika Serikat yang menciptakan sebuah metode pengelolaan keuangan ‘50-20-30’.

Metode ini cukup sederhana, di mana Anda hanya perlu mengalokaiskan sekian persen dana Anda setiap bulannya. Anda tersebut mewakilkan pembagian dari total 100 persen gaji yang Anda terima setiap bulannya.

Besaran pertama sebesar 50 persen, ditujukan untuk pengalokasian kebutuhan pokok yang rutin dikeluarkan seperti makan, transportasi, dan komunikasi. Kemudian, 20 persen disisihkan untuk tabungan atau investasi jangka panjang.

Sedangkan, 30 persen terakhir, berkenaan dengan pemenuhan keinginan pribadi Anda, seperti hobi atau kegiatan hiburan seperti belanja dan jalan-jalan.

Upayakan tetap fleksibel

Sikap fleksibel tidak hanya dibutuhkan dalam pergaulan sehari-hari, namun juga pengelolaan keuangan. Artinya, Anda tetap harus bisa bersiasat untuk bisa memenuhi kebutuhan prioritas. 

Misalnya, ketika Anda ingin berpegian  ke luar kota, namun biaya yang sudah dialokasikan ternyata belum bisa memenuhi keinginan tersebut. Anda perlu lebih fleksibel lagi untuk bisa mengelola keuangan dengan memilih tujuan jalan-jalan yang mungkin lebih murah sesuai bujet tabungan. Misalnya, Anda ingin ke Bali, namun uang tidak cukup, maka Bandung mungkin bisa jadi tujuan alternatifnya.

Related Topics