Simpanan di bank dijamin maksimal Rp2 miliar per nasabah oleh LPS.
Jumlah ideal uang di rekening bank tergantung pada keuangan pribadi dan harus mencakup pengeluaran rutin serta cadangan untuk keperluan darurat.
Pengelolaan saldo harus selaras dengan perencanaan keuangan, termasuk diversifikasi investasi untuk menjaga dana tetap produktif.
Menyimpan uang di bank adalah salah satu cara paling praktis dan aman untuk mengelola keuangan. Akan tetapi, berapa banyak uang yang aman disimpan di bank?
Secara umum, jawabannya bergantung pada dua hal utama. Pertama, aturan dari pemerintah yang dalam hal ini adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kedua, kondisi keuangan pribadi masing-masing orang.
Anda yang ingin tahu pembahasan ini lebih lanjut, simak penjelasan berikut.
Sebagai panduan untuk mengetahui berapa jumlah uang maksimal yang aman disimpan di ban, Anda bisa berpatokan pada ketentuan dari LPS. Di Indonesia, LPS menetapkan bahwa simpanan yang dijamin adalah maksimal Rp2 miliar tiap nasabah per bank.
Artinya, jika suatu hari terjadi masalah pada bank tempat Anda menyimpan uang, seperti dicabut izin usahanya, LPS akan menjamin dana Anda hingga Rp2 miliar. Namun, hal tersebut harus memenuhi syarat.
Jika simpanan Anda melebihi jumlah yang ditetapkan, sisa dananya tetap bisa disimpan. Namun, dana itu tidak akan dijamin jika terjadi risiko pada bank. Selain jumlah maksimal, LPS juga mensyaratkan ketentuan sebagai berikut.
Simpanan harus tercatat secara sah di pembukuan bank.
Tingkat bunga simpanan tidak boleh melebihi bunga penjaminan LPS.
Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, seperti fraud atau pelanggaran hukum.
Meskipun LPS menetapkan batas maksimal jaminan, tetapi idealnya berapa banyak uang yang perlu dan cukup disimpan di rekening bank? Melansir Investopedia, jumlah uang yang ideal di rekening bank sangat bergantung pada kondisi keuangan pribadi masing-masing.
Kendati demikian, ada pedoman umum yang bisa diikuti, diantaranya:
Pastikan saldo rekening cukup untuk menutupi pengeluaran rutin bulanan, seperti tagihan, kebutuhan rumah tangga, transportasi, dan biaya lain yang sudah terencana.
Sisakan dana lebih sebagai cadangan untuk keperluan darurat, misalnya biaya medis atau kebutuhan mendadak lain.
Di luar itu, disarankan juga menyimpan uang dalam bentuk tunai di dompet maupun di rumah untuk kebutuhan harian serta kondisi darurat.
Intinya, pengelolaan saldo di rekening bank harus selaras dengan perencanaan keuangan Anda. Tanpa membuat anggaran bulanan yang jelas, akan sulit mengetahui berapa banyak uang yang perlu Anda simpan dan berapa yang seharusnya dialokasikan ke instrumen lain, seperti tabungan jangka panjang, investasi, atau dana darurat.
Alih-alih menaruh semua dana di satu tempat, strategi keuangan terbaik adalah diversifikasi. Simpan secukupnya di bank untuk kebutuhan harian dan cadangan. Sisihkan sebagian untuk tunai darurat di rumah dan alokasikan sisanya ke instrumen keuangan lain agar dana tetap produktif.
Jangan lupa untuk mengalihkan sebagian dana ke bentuk lain, seperti deposito, emas, reksa dana pasar uang, hingga saham, ya!