BNI Salurkan Kredit ke Geo Dipa Energi Untuk Bangun PLTP 500 MW

- BNI menyalurkan kredit dan trade facility ke Geo Dipa Energi untuk membiayai pembangunan PLTP 500 MW.
- Geo Dipa Energi mengelola proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dengan kapasitas terpasang mencapai 120 MW.
- Energi panas bumi ramah lingkungan, hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, serta dapat beroperasi selama 24 jam penuh sepanjang tahun.
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyalurkan fasilitas kredit dan trade facility bagi PT Geo Dipa Energi (Persero) (Geo Dipa Energi). Dukungan ini difokuskan untuk membiayai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau Geothermal Energy kapasitas 500MW serta mendukung aktivitas operasional perusahaan.
"Pembiayaan ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap pengembangan proyek energi hijau nasional, sekaligus upaya mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Jumat (17/10).
Lebih lanjut, Okki menyatakan sinergi ini langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya ramah lingkungan. Kerja sama ini juga mempertegas posisi BNI sebagai perbankan nasional yang aktif mendorong implementasi keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
Energi panas bumi lebih ramah lingkungan
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi panas bumi, Geo Dipa Energi mengelola proyek PLTP Dieng dan PLTP Patuha, dua proyek strategis nasional yang menjadi bagian penting dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Saat ini, kapasitas terpasang mencapai 120 MW, dengan rencana ekspansi hingga 500 MW.
Energi panas bumi juga memiliki keunggulan utama karena ramah lingkungan dan bebas dari emisi karbon tinggi. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), pembangkit panas bumi hanya menghasilkan 45–80 gram CO₂ per kWh, jauh lebih rendah dibandingkan PLTU batubara yang mencapai 900–1.000 gram CO₂ per kWh.
Selain itu, PLTP dapat beroperasi selama 24 jam penuh sepanjang tahun, menjadikannya sumber energi baseload yang andal dan efisien. Sumber energi panas bumi juga tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga berpotensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.



















