Jakarta, FORTUNE - Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memperkuat segmen nasabah kaya. Hingga akhir September 2025, perusahaan mencatat dana kelolaan untuk segmen ini mencapai Rp54,3 triliun atau meningkat 11,3 persen year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp48,8 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan bahwa di BTN, segmen nasabah super kaya terbagi dalam beberapa kategori. BTN Prima atau Upper Mass Segment misalya, diperuntukan bagi nasabah dengan saldo sekitar Rp10 juta hingga Rp100 juta.
Kemudian, BTN Prospera atau Emerging Affluent Segment dengan saldo sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta. Sementara di level teratas adalah BTN Prioritas dengan dana kelolaan sekitar Rp 500 juta hingga Rp15 miliar.
"Kenaikan dana per nasabah BTN Prioritas konsisten melebihi benchmark Rp15 miliar. Berdasarkan data internal, nasabah yang telah memiliki dana kelolaan dengan kisaran Rp15 miliar sampai Rp 100 miliar mencapai 450 orang. Hingga kini, total fund under management nasabah kategori tersebut mencapai Rp21 triliun," kata Nixon dalam keterangan resmi, Jumat (7/11).
Dengan tren positif tersebut, BTN melihat adanya kebutuhan untuk memberikan layanan khusus bagi nasabah kaya, terutama yang telah melampaui BTN Prioritas atau asetnya diatas Rp15 miliar. Salah satunya, private banking relationship manager yang didedikasikan untuk setiap nasabah. Selain itu, nasabah dapat terhubung dengan ekosistem BTN yang sangat luas, dengan berbagai jenis produk dan layanan, baik di sektor perumahan maupun non-perumahan, gaya hidup, hingga investasi seperti obligasi, reksa dana, asuransi, dan valuta asing
"BTN Private tidak hanya bicara soal produk keuangan, tetapi juga tentang gaya hidup dan nilai hidup. Kami percaya, setiap perjalanan sukses butuh partner yang mengerti ritmenya," tutur Nixon.
Nixon berharap, BTN Private dapat menjadi benchmark baru untuk layanan premium di Indonesia yang bukan hanya elegan, tetapi juga hangat, personal, dan memiliki makna.