Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Ditopang Pendapatan Bunga, BTN Cetak Laba Rp2,3 Triliun di Q3-2025

Gedung baru BTN Kantor Cabang Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Gedung baru BTN Kantor Cabang Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Intinya sih...
  • Laba bersih BTN naik 10,6% menjadi Rp2,3 triliun di Q3-2025
  • Pendapatan bunga kredit naik 18,8%, mencapai Rp26,57 triliun
  • DPK BTN naik 16% ditopang deposito ritel
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencetak laba bersih senilai  Rp2,3 triliun atau naik 10,6 persen (YoY) pada kuartal III-2025. Pencapaian laba bersih BTN dipicu oleh pendapatan bunga kredit yang naik 18,8 persen (YoY) menjadi Rp26,57 triliun hingga akhir September 2025.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu bahkan menyatakan, pendapatan bunga bersih BTN melonjak 43,5 persen (YoY) menjadi Rp12,76 triliun per akhir kuartal III-2025, serta margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) juga naik 101 basis poin (bps) menjadi 3,9 persen.

“Kami menjaga pertumbuhan bisnis terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam agar bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan. Upaya ini dilakukan dengan ditopang prinsip kehati-hatian dan perhitungan yang cermat atas kebutuhan di pasar,” ujar Nixon melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (24/10).

Ditopang deposito ritel, DPK BTN naik 16%

Kantor baru BTN Cabang Kupang yang akan diresmikan. (IDN Times/Putra Bali Mula)
Kantor baru BTN Cabang Kupang yang akan diresmikan. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Di sisi lain, kenaikan beban bunga dapat dijaga stabil seiring dengan upaya perseroan menggencarkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbiaya murah. Efisiensi yang dilakukan juga menghasilkan cost-to-income ratio (CIR) yang menurun ke level 47,8 persen hingga kuartal III-2025, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 59,9 persen.

Penghimpunan DPK BTN hingga September 2025 tercatat mencapai Rp429 triliun, atau naik 16 persen (YoY). Nixon menyebut realisasi ini sebagai cerminan bahwa BTN dipercaya oleh masyarakat sebagai bank untuk bertransaksi.

Pertumbuhan DPK BTN ditopang oleh kenaikan di deposito ritel yang berbiaya lebih rendah dibandingkan deposito institusi skala besar. Selain itu, BTN juga menjaga pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) dengan porsi yang dominan terhadap DPK. 

Kondisi ini dipicu oleh peningkatan transaksi di aplikasi Bale by BTN. Adapun jumlah user Bale by BTN telah mencapai 3,2 juta hingga akhir kuartal III-2025, naik 66,8 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebanyak 1,9 juta. 

 

Aset BTN tembus Rp510 triliun di September 2025

Kantor cabang BTN
Kantor cabang BTN (Dok. BTN)

Sementara itu, penyaluran kredit BTN tumbuh 7,0 persen (YoY) menjadi Rp38 triliun hingga kuartal III-2025. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan ke sektor perumahan yang meningkat 6,4 persen (YoY) menjadi Rp322 triliun dan sektor non perumahan (non-housing loan) yang naik 10,7 persen (YoY) menjadi Rp58,49 triliun.

Di sektor perumahan, BTN membukukan penyaluran KPR Sejahtera FLPP (KPR subsidi) yang mencapai Rp186,58 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 8,0 persen (YoY). Sedangkan KPR non-subsidi bertumbuh 7,3 persen (YoY) menjadi Rp111,33 triliun. Nixon menyatakan, kinerja solid ini berkat strategi perseroan menggandeng para developer dan mengadakan penawaran bunga promo KPR.

Dengan pertumbuhan positif di sisi pendanaan dan pembiayaan, BTN mencatat loan-to-deposit ratio (LDR) di level 88,6 PERSEN dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 96,0%. Hal ini menunjukkan BTN telah memupuk likuiditas yang memadai untuk mendukung fungsi intermediasinya.Sementara itu, total aset BTN telah berhasil menembus Rp510 triliun sebelum tutup tahun 2025 seperti yang diproyeksikan sebelumnya. Aset ini naik 12,2 persen (YoY) pada September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

OJK Cabut Izin Usaha BPR Artha Kramat Atas Permintaan Pemegang Saham

24 Okt 2025, 13:30 WIBFinance