Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Grant Thornton Ungkap Dampak Kebijakan Dagang Trump Terhadap RI

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)
Intinya sih...
  • Kebijakan ekonomi Trump berdampak signifikan pada Indonesia, menuntut respons strategis agar tetap kompetitif di pasar internasional.
  • Proteksionisme perdagangan dan kebijakan tarif AS mempengaruhi Indonesia, mendorong perkuat hubungan dagang dengan pasar alternatif seperti Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
  • Peningkatan tarif impor dan renegosiasi perjanjian perdagangan dapat menimbulkan tantangan baru dalam ekspor Indonesia ke AS, terutama di sektor tekstil, manufaktur, minyak kelapa sawit, dan karet.

Jakarta, FORTUNE - Kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membawa perubahan signifikan pada dinamika ekonomi global. Sebagai mitra dagang dan investasi AS, Indonesia turut merasakan dampaknya, baik dalam bentuk tantangan maupun peluang.

Grant Thornton Indonesia menilai bahwa perubahan kebijakan ini menuntut respons strategis dari Indonesia agar tetap kompetitif di pasar internasional. Salah satu kebijakan utama yang berdampak langsung pada Indonesia adalah langkah proteksionisme perdagangan dan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump.

“Indonesia perlu segera memperkuat hubungan dagang dengan pasar alternatif seperti negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor ke AS,” ujar Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia melalui keterangan resmi di Jakarta, (10/1).

Peningkatan tarif impor serta renegosiasi berbagai perjanjian perdagangan berpotensi menimbulkan tantangan baru dalam hal ekspor Indonesia ke AS, terutama di sektor tekstil, manufaktur, serta komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit dan karet.

Reformasi pajak AS bakal kurangi investasi asing

Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (Pexels.com/Pixabay)

Selain itu, reformasi pajak yang diberlakukan di AS bertujuan menarik lebih banyak investasi kembali ke dalam negeri, yang berpotensi mengurangi arus investasi asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, menurut Grant Thornton Indonesia, situasi ini juga dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya dengan menciptakan kebijakan insentif investasi yang lebih menarik dan kondusif bagi investor global.

Di sektor keuangan, kebijakan moneter AS yang ditandai dengan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve berpotensi memperkuat dolar AS, yang dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Melemahnya rupiah dapat memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia, terutama bagi sektor yang bergantung pada impor dan utang dalam mata uang asing.

“Fluktuasi nilai tukar tidak bisa dihindari, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Indonesia membangun ketahanan ekonomi dengan memperkuat cadangan devisa dan memastikan kebijakan fiskal yang fleksibel,” kata Johanna.

Pengurangan USAID bakal pangkas projek sosial

Ilustrasi USAID, lembaga kemanusiaan pemerintah AS (iuwashtangguh.or.id)

Selain kebijakan ekonomi dan perdagangan, perubahan kebijakan pemerintahan Trump terhadap bantuan luar negeri melalui United States Agency for International Development (USAID) juga berdampak pada Indonesia. 

Pemerintahan Trump telah mengurangi anggaran bantuan luar negeri, termasuk untuk program-program pembangunan, kesehatan, dan pendidikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemangkasan ini dapat berpengaruh terhadap inisiatif pembangunan berkelanjutan serta proyek-proyek sosial yang selama ini didanai oleh USAID di Indonesia.

“Berkurangnya dukungan dari USAID berarti Indonesia perlu mencari sumber pendanaan lain untuk program-program sosial dan pembangunan. Kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi internasional menjadi semakin penting untuk mengisi kesenjangan ini,” ujar Johanna.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Suheriadi - .
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us