Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Meredanya penularan Covid-19 meningkatkan laju mobilitas dan, akhirnya, memutar roda perekonomian. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melaju di kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen tahun depan. Namun, di saat yang bersamaan, pemerintah juga akan melanjutkan konsolidasi fiskal untuk menjaga kredibilitas sekaligus kesehatan fiskal jangka menengah dan jangka panjang, katanya.

Salah satu caranya adalah dengan mengarahkan defisit APBN kembali di bawah 3 persen dari PDB pada 2023. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 kita harapkan di rentang 5,3 persen hingga 5,9 persen," ujarnya dalam agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022, Kamis (28/4).

Defisit tersebut juga sejalan efektivitas implementasi Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan (UU HPP), komitmen untuk meningkatkan kualitas belanja, dan pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL).

Selain itu, Suahasil menyebut, tahun depan Kementerian Keuangan merencanakan penurunan pembiayaan APBN melalui utang menjadi sekitar Rp562,6 triliun hingga Rp596,7 triliun. “Pembiayaan anggaran kita arahkan terus untuk turun. Kata lainnya, utang kita arahkan untuk terus turun," katanya.

Kemudian, pendanaan pembangunan juga mengundang peran swasta, BLU hingga SWF untuk sama-sama meningkatkan investasi dalam perekonomian domestik.

“APBN kita kurangi. Kita konsolidasikan tanpa mengurangi belanja, dan kemudian APBN bisa siap sedia lagi untuk menanggulangi fleksibel pembangunan kita,” ujarnya.

Mesin penggerak ekonomi

Editorial Team

Tonton lebih seru di