FINANCE

Sinyal Pertumbuhan Kredit Bakal Menggeliat Tahun Ini

Kredit bank akan didukung oleh sektor-sektor yang membaik.

Sinyal Pertumbuhan Kredit Bakal Menggeliat Tahun IniIlustrasi Kredit Shutterstock.com/Wolfilser
01 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kinerja kredit perbankan perlahan menunjukkan perbaikan di tengah ikhtiar pemulihan ekonomi. Memasuki awal tahun, pertumbuhan penyaluran kredit tampak mulai menyusul dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat.

Sebelum pandemi, pertumbuhan kredit perbankan selalu melampaui kenaikan simpanan masyarakat. Namun, sejak Desember 2019, pertumbuhan kredit sesungguhnya sudah lebih rendah dari simpanan masyarakat. Kala itu, kredit hanya tumbuh 5,9 persen, sedangkan tabungan masyarakat melaju 6,4 persen.

Krisis akibat virus corona mempertajam kesenjangan antara kredit dengan simpanan masyarakat. Pandemi yang direspons dengan pembatasan sosial membuat aktivitas dunia usaha terbatas. Pada saat sama, warga juga menahan belanjanya dengan menyimpan pendapatannya di bank.

Hasilnya, pertumbuhan kredit secara konstan melambat hingga jatuh minus pada September 2020, dan pada Maret tahun lalu sempat terkoreksi mencapai 3,6 persen setahunan. Pada saat bersamaan, simpanan masyarakat selalu melaju dengan pertumbuhan sempat menyentuh 12 persenan.

Peningkatan kredit tahunan

Berdasarkan data Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) Bank Indonesia (BI), per Januari tahun ini, kredit berhasil kembali meningkat 5,5 persen setahun—tertinggi dalam 21 bulan terakhir. Dengan torehan tersebut, penyaluran kredit terlihat kembali mengikuti kenaikan DPK masyarakat.

Kredit yang mulai membaik, lebih-lebih sejak akhir 2021, diperkirakan mengikuti pandemi yang terkendali, menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin, kepada Fortune Indonesia, Selasa (1/3). Buktinya, kata Amin, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berhasil kembali positif tahun ini.

Amin menaksir tahun ini pertumbuhan kredit berkisar 7-9 persen, yang belum bisa menyamai posisi pertumbuhan simpanan masyarakat. Namun, menurutnya, kredit bakal positif berkat kinerja sektor yang membaik seperti UMKM dan manufaktur. Di saat bersamaan, bank diperkirakan semakin percaya diri menyalurkan kredit di tengah usaha efisiensi bisnis.

Bank sentral sebelumnya memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2022 berkisar 6-8 persen. Sedangkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaksir penyaluran kredit bakal meningkat 7,5 persen pada tahun sama.

Related Topics