Jakarta, FORTUNE – Minat masyarakat untuk mencicil atau mengangsur pembelian kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) diprediksi masih akan tetap tinggi meski insentif pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan PPN akan berakhir di Desember 2025 dan tidak akan diperpanjang.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat, outstanding pembiayaan kendaraan listrik pada Agustus 2025 masih meningkat 5,19 persen MtM menjadi 19,45 triliun. Nilai cicilan itu memiliki porsi setara 3,65 persen dibandingkan dengan total penyaluran pembiayaan industri multifinance.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman juga berpandangan, minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik diprediksi masih akan tetap tinggi.
“Permintaan kendaraan listrik diperkirakan tetap meningkat menjelang berakhirnya insentif, sehingga dapat mendorong kinerja pembiayaan kendaraan listrik hingga akhir tahun 2025,” kata Agusman melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu (15/10).
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga mencatat penjualan wholesales atau total distribusi mobil listrik sepanjang September 2025 sebesar 4.039 unit.