FINANCE

Fokus Digital, BRI Agro Berubah Nama Jadi Bank Raya 

BRI Agro siap jadi bank digital tahun depan.

Fokus Digital, BRI Agro Berubah Nama Jadi Bank Raya ShutterStock/Chan2545
28 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya). Nama komersial Bank Raya efektif setelah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI. 

Melalui Public Expose yang digelar kemarin (27/9), Perseroan juga menyampaikan perkembangan kinerja perusahaan sekaligus mengumumkan aspirasi baru Perseroan untuk menjadi “The Best Digital Bank for Agri & Beyond by Becoming House of Fintech & Home for Gig Economy”.  

Kaspar Situmorang selaku Direktur Utama menjelaskan, perusahaan tengah menjalankan proses transformasi bisnis model baru serta membenahi bisnis yang sudah ada. 

"Arah transformasi tersebut akan menyasar segmentasi pasar yang baru yaitu untuk memberikan layanan terhadap sektor Gig Economy atau sektor pekerja informal," kata Kaspar melalui keterangan resminya di Jakarta, (27/9). 

Siap jadi bank digital di 2022

Pada kesempatan tesebut, Manajemen menyampaikan kinerja Perseroan diperkirakan akan mengalami perlambatan dikarenakan dengan upaya Perseroan untuk menata kembali portfolio bisnisnya menjadi fokus pada pengembangan bisnis digital. 

Untuk itu, Kaspar menyatakan di semester dua tahun ini Perseroan telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi hingga akhir tahun 2021 untuk membawa bank kembali ke tingkat yang lebih sehat. 

"Harapannya mulai tahun 2022 Perseroan telah siap sepenuhnya memasuki era bisnis digital," kata Kaspar. 

Manajemen juga menyampaikan, langkah transformasi ini tetap memperhatikan good corporate governance, pengelolaan manajemen risiko dan persyaratan kecukupan pemenuhan modal minimum yang ditetapkan oleh regulator.  

Siap laksanakan right issue

Pada RUPSLB yang dihadiri oleh 88,49 persen pemegang saham tersebut juga menyetujui rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD / rights issue). 

Untuk membangun infrastruktur keuangan digital bagi pelaku gig economy dan mengakselerasi proses transformasi yang dijalani, Perseroan berencana untuk membangun pondasi keuangan yang kuat untuk model bisnis baru melalui penguatan permodalan. 

Rencananya, Bank Raya akan menerbitkan sebanyak- banyaknya 2.150.000.000 (dua miliar seratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 9,96 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Related Topics