FINANCE

Ini Strategi SeaBank Selami Model Bisnis Bank Digital

SeaBank siap luncurkan fitur kredit atau pinjaman langsung.

Ini Strategi SeaBank Selami Model Bisnis Bank DigitalPresiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley pada acara Diskusi OJK Institute (17/1)
18 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sebagai salah satu pelaku di segmen bisnis bank digital, PT Bank SeaBank Indonesia (SeaBank) hadir dengan sejumlah strategi untuk terus dapat bersaing dengan industri. 

Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengungkapkan salah satu strategi bisnis yang telah dijalani, yakni memberikan bunga tinggi secara harian pada produk tabungannya. 

Pemberian bunga tersebut bukan tanpa alasan, berdasarkan hasil riset internal SeaBank, masyarskat golongan tertentu enggan menaruh uangnya di bank karena imbal hasil yang rendah. Untuk itu SeaBank memberanikan diri untuk memberikan penawaran bunga cukup tinggi dibandingkan industri perbankan. 

"Sebagai contoh kami disini menawarkan bunga yang menarik bunga harian dan bebas transfer,” kata Sasmaya dalam webinar OJK Institute, yang dikutip di Jakarta, Rabu (18/1). 

Bila menilat dari website resmi SeaBank, bank berlogo orange tersebut menawarkan bunga promosi tabungan sebesar 5 persen pertahun dan untuk bunga deposito sebesar 7 persen pertahun. 

SeaBank siap luncurkan fitur kredit atau pinjaman langsung

Logo SeaBank/Dok Perusahaan

Menurutnya inklusi keuangan di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, peran bank digital masih sangat diperlukan untuk meningkatkan ekonomi yang inklusif di Indonesia. 

Untuk mendukung hal tersebut, SeaBank mengaku akan terus meningkatkan inovasi digital miliknya salahsatunya dengan meluncurkan fitur kredit atau pinjaman langsung. 

Seperti diketahui bersama, saat ini SeaBank menyalurkan pinjaman ke individu atau ritel ke sejumlah e-commerce melalui skema buy now pay pater (BNPL). Ia juga mengatakan, saat ini platform digital hingga bank digital masih sulit untuk menyalurkan kredit ke UMKM karena Indonesia belum memiliki pusat data UMKM seperti di Singapura dan China. 

"Untuk direct lending sendiri bank digital membutuhkan waktu untuk membangun big data dan machine learning,” kata Sasmaya

Ini kinerja bisis SeaBank

Ilustrasi Kredit/Bing.com

Related Topics