FINANCE

Klaim Industri Asuransi Jiwa Turun 5,3%, Ini Penyebabnya

Pendapatan premi asuransi jiwa turun 9,9%.

Klaim Industri Asuransi Jiwa Turun 5,3%, Ini PenyebabnyaJajaran Pengurus AAJI/Fortune Indonesia Suheriadi
24 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan total klaim asuransi jiwa senilai Rp79,44 triliun dan telah dibayarkan selama periode Januari hingga Juni 2023. Nilai ini turun 5,3 persen jika dibandingkan dengan pembayaran klaim pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun menyampaikan, penurunan total klaim diakibatkan oleh turunnya klaim surrender atau nilai tebus dan juga klaim partial withdrawal atau penarikan sebagian. 

Sementara itu, penurunan klaim juga diakibatkan oleh membaiknya tingkat mortalitas masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada menurunnya total klaim meninggal dunia. 

“Sampai dengan Juni 2023, industri asuransi jiwa telah menunaikan kewajiban pembayaran klaimnya kepada 5,72 juta orang," kata Novita di Rumah AAJI Jakarta, Kamis (24/8). 

Ia mejelaskan, klaim surrender tercatat menurun 8,7 persen menjadi Rp43,4 triliun, sedangkan untuk klaim partial withdrawal turun 3,6 persen menjadi Rp8,99 triliun. 

Pendapatan premi asuransi jiwa turun 9,9% 

Ilustrasi asuransi jiwa. Shutterstock/Thodonal88

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menambahkan, total pendapatan premi industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan premi sebesar Rp86,23 triliun. Hasil ini masih tercatat menurun 9,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. 

Dari sisi produk, pendapatan premi pada produk asuransi jiwa tradisional tercatat mendominasi dengan total perolehan sebesar Rp43,67 triliun tumbuh 12 persen. 

“Pada periode semester pertama tahun 2023 ini kami mencatat beberapa poin positif yang menjadi prestasi bagi industri asuransi jiwa di antaranya, pertumbuhan pada total pendapatan yang didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan," kata Budi. 

Budi menambahkan, pertumbuhan premi pada produk tradisional dan pembayaran secara reguler serta konsistensi peningkatan total tertanggung asuransi jiwa. 

Menurutnya, hal ini menjadi modal bagi industri untuk terus bertumbuh dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Sementara itu, berdasarkan data sampai dengan Juni 2023, industri asuransi jiwa membukukan total aset mencapai Rp615,01 triliun.

Related Topics