FINANCE

Survei BI: Dari Pendapatan Masyarakat, 9,6% Untuk Bayar Cicilan

Indeks keyakinan konsumen RI turun tipis.

Survei BI: Dari Pendapatan Masyarakat, 9,6% Untuk Bayar CicilanPengunjung di pusat perbelanjaan, Denpasar, Bali, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
08 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga pada Juni 2022. Dalam hasil survei tersebut tercatat, proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6 persen.

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menjelaskan, proporsi tersebut stabil sama dengan kondisi bulan sebelumnya. Sementara itu, dari pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 73,4 persen atau sedikit turun dari bulan sebelumnya di 74,2 persen.

“Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada sebagian kategori pengeluaran kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1 hingga Rp3 juta dan Rp3,1 juta hingga Rp4 juta per bulan,” jelas Erwin melalui laporan Survei Konsumen BI yang dikutip di Jakarta, Senin (8/8).

17% porsi pendapatan masyarakat ditabung

Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 17 persen atau lebih tinggi dari 16,2 persen pada bulan Juni 2022.

Erwin menjelaskan, peningkatan porsi tabungan terhadap pendapatan tercatat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta dan Rp2,1 juta hingga 3 juta per bulan.

Indeks keyakinan konsumen turun tipis

Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2022 tercatat sebesar 123,2 atau turun tipis dibandingkan 128,2 pada bulan sebelumnya. Meski demikian, bank sentral memandang keyakinan konsumen masih dalam zona optimis (>100).

“Optimisme konsumen pada Juli 2022 yang tetap terjaga ditopang oleh tetap kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan ekonomi ke depan,” kata Erwin.

Selain itu, optimism juga terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juli 2022 yang tercatat sebesar 135,5, masih tetap kuat, meski lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 141,8.

Demikian juga pada optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga terpantau masih tetap baik, namun sedikit termoderasi dibandingkan bulan sebelumnya.

Related Topics