FINANCE

Tren Bunga Kredit dan Simpanan Terus Menurun, Ini Analisa BI

DPK tumbuh 10,1%, ini penopangnya.

Tren Bunga Kredit dan Simpanan Terus Menurun, Ini Analisa BIIlustrasi menabung. Shutterstock/Worawee Meepian
28 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat tren suku bunga kredit dan simpanan masih mengalami penurunan sejalan dengan suku bunga acuan BI yang masih berada di angka 3,50 persen. 

Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia periode Mei 2022, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 8,99 persen, turun 2 basis poin (bps) dibanding bulan sebelumnya 9,01 persen.
 

Suku bunga simpanan terus turun

Selain suku bunga kredit, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka juga mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor. 

Pada Mei 2022, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3 bulan memiliki bunga 2,98 persen, sementara tenor 6 bulan bunga 3,24 persen, tenor 12 bulan 3,31 persen dan tenor 24 bulan bunga 3,86 persen.  Level tersebut tercatat menurun dari sebelumnya masing-masing 2,99 persen, 3,25 persen, 3,36 persen, dan 4,10 persen pada April 2022. 

Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan tercatat stabil sebesar 2,83 persen pada bulan laporan.

DPK tumbuh 10,1%, ini penopangnya

Dengan kondisi tersebut, BI juga mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2022 mencapai Rp7.266,8 triliun, atau tumbuh 10,1 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan bulan sebelumnya di 10,3 persen (yoy). 

"Perkembangan DPK terutama disebabkan oleh perlambatan tabungan dan simpanan berjangka," kutip laporan BI. 

Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan tabungan serta simpanan berjangka terjadi baik pada golongan nasabah perorangan maupun korporasi. 

Pada Mei 2022, tabungan tercatat tumbuh 13,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 15,7 persen (yoy), terutama di DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Sementara itu, simpanan berjangka mengalami kontraksi sebesar 0,4 persen (yoy), berbalik arah dari pertumbuhan positif 0,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada bank yang berlokasi di DKI Jakarta dan Jawa Timur. 

Di sisi lain, pertumbuhan giro meningkat dari 18,6 persen (yoy) pada April 2022 menjadi 23,6 persen (yoy) pada bulan Mei 2022, baik pada giro rupiah maupun valas.

Related Topics