Waspada 5 Modus Penipuan QRIS, Ini Cara Menghindarinya

Jakarta, FORTUNE - Modus penipuan QRIS sering kali melibatkan transfer uang palsu dengan bukti QRIS lama dan mengganti kode QR di tempat umum.
Kemajuan teknologi tidak hanya membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi lahan subur bagi para penipu digital. Salah satu modus penipuan terbaru yang marak terjadi adalah penipuan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard ).
QRIS merupakan layanan transaksi nontunai dari Bank Indonesia (BI) yang kini sudah digunakan oleh puluhan juta pengguna di seluruh Indonesia. Dengan QRIS, pembeli cukup melakukan scan pada kode QR di merchant untuk melakukan pembayaran.
Meski memudahkan transaksi, QRIS ternyata sering disalahgunakan untuk menipu orang lain. Merangkum IDN Times, waspadai beberapa modus penipuan QRIS yang biasanya dialami oleh penjual maupun pembeli.
5 Modus penipuan QRIS
1. Menunjukkan bukti transfer QRIS lama atau palsu untuk menipu penjual
Modus penipuan QRIS yang pertama sering menimpa penyedia QRIS atau merchant. Modus berupa bukti transfer QRIS palsu yang ditunjukkan pembeli kepada penjual untuk menipu. Biasanya, para pelaku memanfaatkan penjual yang tidak teliti karena fokus melayani pembeli lain.
Setiap transaksi yang masuk biasanya memang akan muncul bunyi notifikasi di gadget penjual. Namun, jika ada banyak transaksi yang masuk dalam waktu bersamaan, maka bisa membingungkan penjual dan menjadi peluang bagi pelaku untuk menjalankan modus penipuannya.
Penjual harus selalu mengecek secara detail setiap bukti transfer QRIS yang ditunjukkan pembeli. Periksa nama rekening tujuan dan nominal transfer. Pastikan informasinya sudah sesuai.
2. Mengubah kode QR di tempat umum
Penipu biasanya mengganti QRIS di tempat umum atau gerai dengan QRIS milik mereka sendiri. Korban yang kurang teliti bisa terkecoh dan mentransfer uang ke QRIS milik penipu. Kasus penipuan QRIS seperti ini pernah terjadi di masjid-masjid di beberapa daerah, di mana pelaku memanfaatkan kemudahan infak lewat QRIS dengan menggantinya menggunakan QRIS palsu.
Oleh karena itu, pastikan Anda membaca nama pemilik QR sebelum melakukan transfer uang. Pastikan bahwa pemilik QRIS tersebut adalah merchant atau lembaga resmi yang sesuai.
3. Scamming
Secara umum, scamming adalah jenis kejahatan siber yang bertujuan untuk mendapatkan uang atau data dari korban dengan melakukan penipuan tertentu. Modus penipuan QRIS biasanya melibatkan manipulasi psikologi korban agar mereka mau mentransfer uang. Pelaku sering kali mengaku sebagai pihak yang menawarkan hadiah tertentu, namun dengan syarat korban harus mengirim sejumlah uang kepada pelaku sebagai biaya administrasi atau alasan lainnya.
Oleh karena itu, pastikan Anda tidak pernah melakukan transaksi QRIS dari sumber yang tidak jelas. Periksa dan pastikan nama pemilik QRIS sesuai dengan pihak yang ingin Anda transfer. Jika nama tersebut berbeda atau mencurigakan, sebaiknya hindari melakukan transaksi.
4. Mengganti rekening tujuan QRIS
Modus penipuan QRIS lainnya yang sering terjadi adalah pelaku mengganti rekening tujuan pada QRIS. Modus ini mirip dengan penipuan sebelumnya, di mana pelaku meminta korban untuk melakukan transfer ke kode QR yang mereka sediakan. Namun, korban atau bahkan penjual tidak menyadari bahwa kode QR tersebut palsu dan dimiliki oleh orang lain. Ada kemungkinan bahwa oknum sengaja mengganti rekening tujuan QRIS untuk menipu.
5. Phishing
Phishing adalah modus penipuan yang menggunakan teknik penyamaran dengan membuat situs web palsu yang meniru situs resmi penyedia jasa pembayaran, toko online, bank, atau merchant. Korban yang tidak teliti dapat tertipu dan memasukkan data pribadi mereka ke situs palsu tersebut. Bahkan, korban juga bisa melakukan transfer dana melalui QRIS yang telah dibuat oleh penipu.