Bukan Divestasi, Ini Siasat UNTR Kurangi 50% Bisnis Batu Bara di 2030

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan dan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) akan mengurangi 50 persen kontribusi bisnis yang berhubungan dengan komoditas batu bara pada 2030. Untuk itu, perseroan akan mulai berfokus pada sejumlah lini usaha baru, salah satunya pertambangan mineral.
Direktur United Tractors, Iwan Hadiantoro mengatakan, perseroan akan mengurangi ketergantungan pada bisnis batubara secara bertahap. Dengan demikian, pada 2030 kontribusi bisnis perseroan hanya 50 yang akan berasal dari bisnis batu bara dan 50 persen lainnya yang tidak berkaitan dengan komoditas tersebut.
Sebagai gambaran, saat ini sekitar 70 persen pendapatan ataupun laba bersih perusahaan masih dikontribusi dari bisnis-bisnis terkait batu bara, seperti jasa pertambangan, alat berat maupun bisnis pertambangan itu sendiri. “Apakah kami akan melakukan divestasi? Kita tidak akan melakukan penghentian bisnis batubara secara tiba-tiba, karena bisnis ini masih sangat diperlukan untuk generate cash flow,” katanya dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Jakarta, Rabu (6/7).
Di Indonesia, batu bara masih dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik, meskipun upaya transisi secara perlahan mulai dilakukan.
Oleh karenanya, UNTR sampai saat ini masih akan menjalankan bisnis batu bara, setidaknya sampai izin konsesinya habis (expired). “Pada saat expired, kami memutuskan tidak memperpanjangnya lagi,” ujarnya.