Jakarta, FORTUNE - Kenaikan kasus Covid-19 belakangan ini tampak menyengat pergerakan emiten pada sektor kesehatan. Lantas, bagaimana prospeknya ke depan?
Berdasarkan data per Kamis (21/12), indeks sektor kesehatan atau IDXHEALTH di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menguat 0,84 persen ke level Rp1.350,10 selama 5 hari perdagangan terakhir.
Puncak kenaikannya terjadi pada Rabu (20/12), yakni Rp1.391,26.
Berdasarkan data laporan harian perkembangan kasus Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, ada 2.886 kasus baru sepanjang 6-20 Desember 2023. Kasus baru per 20 Desember bertambah 7 persen atau sebanyak 486 dengan 4 kasus kematian. Angka itu berasal dari 3.985 test.
Peningkatan kasus pada 10-16 Desember tercatat sebagai yang tertinggi sejak akhir Agustus 2023 yang hanya 77 kasus.
Munculnya subvarian baru, Corona JN 1, telah mendongkrak kasus Covid tidak hanya di Indonesia, tapi juga Singapura dan Cina. Hal itu membuat WHO memberi peringatan. Sebab, subvarian tersebut telah merebak ke sejumlah negara sehingga menandakan virus Covid-19 masih berevolusi.
Kemenkes sendiri mencatat setidaknya ada 4 kasus JN 1 telah ditemukan di Indonesia, yakni 3 kasus di Jakarta dan 1 kasus di Batam per Selasa (19/12).
Lantas, bagimana dampaknya ke saham emiten-emiten kesehatan?