Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Investasi Terbaik dan Terburuk Sepanjang 60 Tahun Karier Warren Buffet

Warren Buffet.png
Warren Buffett. Fortune.com/Daniel Zuchnik

Jakarta, FORTUNE - Warren Buffett, investor legendaris yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha", baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mundur dari posisi CEO Berkshire Hathaway pada akhir 2025, setelah lebih dari enam dekade memimpin perusahaan tersebut. Selama masa kepemimpinannya, Buffett telah mengubah Berkshire Hathaway dari perusahaan tekstil yang kesulitan menjadi konglomerat senilai lebih dari US$1 triliun. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Buffett sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak berencana untuk pensiun.

Warren Buffett dikenal luas sebagai investor paling dihormati sepanjang masa. Selain kecerdasannya dalam berinvestasi, ia juga terkenal membagikan ajarannya megenai seni berinvestasi. Buffett percaya bahwa ketika Anda ingin mencapai puncak gunung, sebaiknya ikuti jejak mereka yang telah berhasil mencapai puncak sebelumnya.

Melansir laman Nasdaq, Kamis (8/5), salah satu nasihat Buffett yang paling terkenal adalah: “Aturan No 1: Jangan pernah kehilangan uang. Aturan No 2: Jangan pernah lupa aturan No 1.” Jika Anda bekerja dengan kerugian, akan jauh lebih sulit untuk kembali ke posisi semula, apalagi untuk mendapatkan keuntungan.

Selain itu, dalam surat kepada pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2008, Buffett membagikan prinsip lainnya: “Harga adalah apa yang Anda bayar; nilai adalah apa yang Anda dapatkan.” Kehilangan uang dapat terjadi jika Anda membayar harga yang tidak sesuai dengan nilai yang Anda terima, seperti ketika Anda membayar bunga tinggi untuk utang kartu kredit atau membeli barang yang jarang Anda gunakan.

Sebaliknya, hidup sederhana seperti Buffett, dengan mencari peluang untuk mendapatkan nilai lebih dengan harga lebih rendah. “Entah itu kaus kaki atau saham, saya suka membeli barang berkualitas ketika harganya diturunkan,” tulis Buffett.

Ia juga menekankan untuk membangun kebiasaan keuangan yang sehat. Dalam pidato di Universitas Florida pada 2007, Buffett mengatakan, “Sebagian besar perilaku itu kebiasaan, dan mereka mengatakan bahwa rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan sampai menjadi terlalu berat untuk dipatahkan.” Fokuslah pada kebiasaan keuangan positif dan tinggalkan kebiasaan yang merugikan keuangan Anda.

Buffett juga mengatakan, “Investasikan sebanyak mungkin pada diri Anda. Anda adalah aset terbesar Anda jauh lebih dari apa pun.” Ia mengungkapkan hal serupa dalam wawancara CNBC, “Apa pun yang Anda lakukan untuk meningkatkan bakat Anda sendiri dan membuat diri Anda lebih bernilai akan terbayar dalam bentuk daya beli yang sesuai.”

Menurut Buffett, hasilnya sangat besar. “Apa pun yang Anda investasikan pada diri Anda, Anda akan mendapatkan kembali sepuluh kali lipat.” Dan berbeda dengan aset atau investasi lainnya, “tak ada yang bisa mengenakan pajak padanya; mereka tidak bisa mencurinya dari Anda.”

Buffett telah memberikan nasihat ini selama bertahun-tahun. Ia tak hanya membagikan keberhasilan tapi juga membagi pengalaman kurang baik agar menjadi pelajaran. Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa investasi yang sangat sukses dan tidak sukses selama masa kepemimpinannya di Berkshire Hathaway.

Deretan investasi terbaik dan terburuk Warren Buffet

Investasi Terbaik Warren Buffett

Selama masa kepemimpinannya di Berkshire Hathaway, Buffett telah membuat beberapa investasi yang sangat sukses, berikut daftarnya:

  • National Indemnity dan National Fire & Marine: Diakuisisi pada tahun 1967, perusahaan asuransi ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan Berkshire Hathaway melalui "float" asuransi yang digunakan untuk investasi lainnya.

  • American Express, Coca-Cola, dan Bank of America: Buffett membeli saham perusahaan-perusahaan ini saat mereka sedang tidak disukai pasar, dan kini valuasinya telah meningkat lebih dari US$100 miliar dari saat ia membelinya.

  • Apple: Meskipun awalnya ragu terhadap perusahaan teknologi, Buffett mulai membeli saham Apple pada tahun 2016 dan menganggapnya sebagai perusahaan produk konsumen dengan basis pelanggan yang loyal.

  • BYD: Atas saran Charlie Munger, Buffett berinvestasi US$232 juta pada produsen kendaraan listrik asal Cina ini pada 2008, yang nilainya melonjak menjadi lebih dari US$9 miliar sebelum ia mulai menjual sebagian sahamnya.

  • See’s Candy: Diakuisisi pada tahun 1972 seharga US$25 juta, perusahaan permen ini menghasilkan laba sebelum pajak sebesar US$1,65 miliar hingga tahun 2011, dan terus memberikan kontribusi positif bagi Berkshire Hathaway.

  • Berkshire Hathaway Energy: Dengan mengakuisisi MidAmerican Energy pada tahun 2000 seharga US$2,1 miliar, unit utilitas ini telah menambahkan lebih dari US$3,7 miliar ke laba Berkshire pada tahun 2024.

Investasi Terburuk Warren Buffett

Namun, tidak semua investasi Buffett membuahkan hasil yang baik, ada pula yang dianggap buruk, berikut ini di antaranya:

  • Berkshire Hathaway: Ironisnya, investasi awal Buffett di perusahaan tekstil ini dianggapnya sebagai yang terburuk, karena bisnis tekstilnya terus merugi hingga akhirnya ditutup pada 1985.

  • Dexter Shoe Co.: Dibeli pada tahun 1993 seharga US$433 juta dalam bentuk saham Berkshire, perusahaan ini akhirnya menjadi tidak bernilai, membuat Buffett merasa telah memberikan 1,6 persen saham Berkshire untuk bisnis yang tidak berharga.

  • Kesempatan yang Terlewat: Buffett mengakui bahwa beberapa kesalahan terbesarnya adalah tidak berinvestasi di perusahaan seperti Amazon, Google, atau Microsoft pada tahap awal.

  • Menjual saham bank terlalu cepat: Menjelang pandemi Covid-19, Buffett mulai menjual saham bank seperti Wells Fargo dan JP Morgan, yang kemudian nilainya meningkat lebih dari dua kali lipat.

  • Blue Chip Stamps: Meskipun awalnya menghasilkan penjualan US$126 juta pada tahun 1970, bisnis ini menurun drastis hingga hanya US$25.920 pada tahun 2006. Namun, float dari Blue Chip digunakan untuk mengakuisisi perusahaan lain yang sukses.

Dengan pengunduran dirinya, Buffett meninggalkan warisan investasi yang kaya akan pelajaran dan prinsip yang dapat diterapkan oleh investor dari berbagai kalangan.

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us