KFC Indonesia Private Placement Karena Butuh Modal, Nilai Rp80 M

Jakarta, FORTUNE - Emiten pengelola jaringan restoran cepat saji KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), berencana melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
FAST bakal menerbitkan maksimal 533,33 juta saham baru bernilai nominal Rp50 per saham. Harga pelaksanaannya adalah Rp150 per saham.
"Sehingga nilai keseluruhannya adalah maksimal Rp80 miliar [nilai penuh] yang telah disepakati antara perseroan dan pemodal," demikian pernyataan manajemen FAST, dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (19/3).
Adapun, PT Gelael Pratama dan anak usaha PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) akan berpartisipasi dengan menambah setoran modal lewat aksi tersebut. Keduanya merupakan pemegang saham utama perseroan.
Tujuan penambahan modal FAST kali ini adalah memperbaiki posisi keuangan. Itu berkaitan dengan kondisi perseroan saat ini yang mempunyai modal kerja bersih negatif dan mempunyai liabilitas melebihi 80 persen dari aset perusahaan terbuka saat RUPS yang menyetujui aksi korporasi itu.
Secara detail, modal kerja bersih FAST adalah minus Rp1,26 triliun. Itu karena tingginya nilai liabilitas jangka pendek perseroan (Rp2,09 triliun), yang terdiri dari: utang bank, utang usaha, dan utang lain-lain. Akibatnya, rasio total kewajiban konsolidasian FAST mencapai 93 persen dari asetnya.
Adapun, setelah pelaksanaan private placement, ekuitas perseroan akan bertambah sesuai nilai tersebut, dari Rp252,54 miliar menjadi Rp332,54 miliar.
Kepemilikan saham FAST oleh PT Gelael Pratama dan DNET pun akan bertambah, yakni sebesar:
PT Gelael Pratama: dari 40 persen menjadi 41,18 persen.
PT Indoritel Makmur International Tbk (DNE): dari 35,84 persen menjadi 37,51 persen.
Bersamaan dengan itu, ada risiko saham milik investor lain terdilusi sebesar 11,79 persen. Alhasil, kepemilikan saham FAST oleh publik akan menurun menjadi 14,27 persen (dari 16,18 persen). Begitu juga dengan jumlah saham FAST milik BBH Luxembourg yang berkurang menjadi 6,97 persen (dari 7,9 persen).
Saham FAST sendiri diperdagangkan di harga Rp208 pada Rabu pukul 14.37 WIB, anjlok 9,57 persen dari harga penutupan Selasa (18/3), Rp230.