Lindungi 12 Juta Pengguna, Pluang Buat Sistem Keamanan Tiga Lapis

Jakarta, FORTUNE - Popularitas investasi digital di Indonesia terus bertambah, tetapi bersamaan dengan itu risiko penipuan daring, phishing, dan akun palsu juga berkembang semakin kompleks. Berdasarkan laporan terkini Indonesia Anti-Scam Center (IASC), hingga 17 Agustus 2025, tercatat 225.281 laporan masuk diterima, dengan perincian 139.512 laporan dari korban melalui pelaku usaha dan diteruskan ke IASC, 85.769 laporan korban langsung ke sistem IASC. Modus yang digunakan pelaku semakin beragam, mulai dari grup investasi palsu di media sosial hingga aplikasi tiruan yang menyerupai platform resmi. Di lain sisi, pertumbuhan jumlah investor di platform digital semakin menuntut perusahaan untuk memperkuat infrastruktur keamanan.
Untuk memitigasi ancaman tersebut, Pluang, aplikasi trading dan investasi multi-aset di Indonesia, memperkuat perlindungan bagi penggunanya melalui Sistem Keamanan Tiga Lapis (3L).
Claudia Kolonas, CEO & Co-Founder Pluang, mengatakan pembaruan ini mencakup penggunaan Liveness Check dan Two-Factor Authentication (2FA) untuk memastikan seluruh aktivitas investasi berlangsung dengan aman. Dalam konteks ini, para penipu biasanya meminta korban memberikan OTP atau kata sandi, serta mendorong mereka mengakses tautan mencurigakan atau menginstal APK berbahaya yang dapat mengakibatkan hilangnya kendali atas akun dan dana.
“Keamanan dan kepercayaan pengguna adalah prioritas utama kami. Di tengah meningkatnya risiko kejahatan digital, Pluang terus memperkuat sistem keamanan serta memberikan edukasi agar pengguna tetap dapat berinvestasi dengan aman,” kata Claudia Kolonas, CEO & Co-Founder Pluang, dalam keterangan resmi.
Teknologi ini diberlakukan untuk aktivitas berisiko tinggi seperti penarikan saldo dan aset kripto dari perangkat baru, proses penggantian PIN, serta berbagai langkah verifikasi identitas lainnya. Selain itu, Pluang juga memperkuat sistem keamanan yang telah digunakan sebelumnya, termasuk PIN, verifikasi biometrik, OTP untuk kebutuhan login dan transaksi penting, serta 2FA untuk seluruh proses transfer aset kripto.
Pluang menyatakan bahwa perusahaan menjalankan kebijakan perlindungan data sesuai ketentuan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) dan standar industri fintech. Pembaruan sistem keamanan juga dilakukan seiring pertambahan jumlah pengguna.
Per November 2025, Pluang mencatat 12 juta pengguna terdaftar dan menawarkan akses ke lebih dari 2.000 instrumen investasi, termasuk aset kripto, saham global dan ETF, saham Indonesia (segera hadir), emas, crypto futures, options trading, dan reksa dana.
"Dengan sistem keamanan yang diperbarui dan teknologi verifikasi tambahan, Pluang menargetkan terciptanya lingkungan investasi yang lebih aman bagi seluruh penggunanya," ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya edukasi publik, Pluang juga mengingatkan pengguna agar selalu mengakses layanan melalui kanal resmi, mengaktifkan 2FA, membuat PIN transaksi yang kuat, waspada terhadap pesan atau panggilan mencurigakan yang mengatasnamakan Pluang, tidak pernah membagikan OTP maupun kata sandi, serta menghindari grup Telegram atau WhatsApp yang tidak resmi.









