Lippo Cikarang (LPCK) Kebut Right Issue Rp1,48 T untuk Proyek Meikarta

- PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menerbitkan saham baru senilai Rp1,48 triliun melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
- Dana yang diperoleh akan digunakan untuk proyek pembangunan apartemen di Meikarta District 1 dan District 2, Cibatu, Cikarang Selatan.
- Hingga 31 Desember 2024, perseroan telah merampungkan pembangunan 4.766 unit apartemen dari total perkiraan unit sebanyak 14.266 unit.
Jakarta, FORTUNE - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berencana menerbitkan saham baru dan menawarkannya kepada pemilik saham lama melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,97 miliar saham biasa atau mewakili sebanyak-banyaknya 52,61 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah right issue.
Adapun, harga yang ditawarkan Rp500 per saham dengan nilai emisi Rp1,48 triliun. Periode pelaksanaan dan perdagangan HMETD adalah 22-25 April dan 28 April 2025.
Melalui keterbukaan informasi, manajemen perseroan membeberkan bahwa seluruh dana yang diperoleh melalui right issue tersebut akan digunakan untuk penyertaan modal kepada Perusahaan Anak yaitu PT Megakreasi Cikarang Permai (MKCP), yang akan digunakan oleh MKCP untuk penyertaan modal kepada PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) untuk modal kerja dalam rangka membiayai konstruksi proyek properti MSU.
Proyek properti tersebut adalah proyek pembangunan apartemen-apartemen yang berlokasi di Meikarta District 1 dan District 2, Cibatu, Cikarang Selatan.
Penjualan Apartemen
Hingga 31 Desember 2024, perseroan telah merampungkan pembangunan 4.766 unit apartemen atau sekitar 33 persen dari total perkiraan unit sebesar 14.266 unit. Sehingga, 70 persen unit sedang dalam proses pembangunan.
Proyek tersebut diperkirakan akan selesai sepenuhnya pada 2027. Perseroan menargetkan pertambahan jumlah unit apartemen yang diserahterimakan hingga akhir 2025 adalah sebanyak 6.100 unit dan 3.400 unit tambahan hingga 2027.
Pembangunan Meikarta District 1 akan memakan biaya Rp417,21 miliar yang sepenuhnya akan didanai oleh dana right issue. Sementara dana pembangunan Meikarta District 2 akan dibiayai oleh dana right issue sebesar Rp991,10 miliar dan dana lainnya yang berasal dari dana penjualan MSU sebesar Rp385,97 miliar.
Sementara itu, 5 persen dana right issue sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha, yaitu membiayai konstruksi pembangunan proyek properti XYZ CBD berupa kluster perumahan pada lahan yang berlokasi di Cibatu, Cikarang Selatan.
“Alasan dan pertimbangan pembangunan proyek properti XYZ CBD dilakukan dengan menggunakan dana hasil right issue adalah karena pembangunan tersebut merupakan bagian dari pengembangan area baru yang membutuhkan pembangunan beberapa infrastruktur penunjang di kawasan Lippo Cikarang. Pengembangan tersebut diharapkan dapat menunjang pertumbuhan bisnis Perseroan ke depannya,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Rabu (10/4).
Sebagai informasi, pelaksanaan right issue tersebut telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 19 November 2024.