Covid-19 Kembali Merebak, IHSG Diramal Tertekan

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih terkoreksi, Rabu (23/11). Pergerakkan IHSG hari ini dibayangi sejumlah snetimen dalam negeri maupun global.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memperkirakan IHSG melema. Secara teknikal stochastic mementuk deadcross sehingga mengindikasikan potensi pelemahan. "Pergerakan dibayangi virus covid-19 yang kembali menyebar. Sementara, dari global ada tekanan dari potensi kenaikan suku bunga The Fed," katanya dalam riset.
Dengan sentimen ini, Dennies memperkirakan IHSG melaju di rentang support 7.004 dan 6.978, serta resisten di 7.082 dan 7.134. Saham-saham yang masuk daftar pilihannya hari ini, yakni TOWR, ADHI, PGAS, SSMS, WOOD, dan BBCA.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih menunjukkan pola tekanan terbatas. Minimnya sentimen masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia sehingga belum terlihat adanya booster untuk mendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.
"Namun momentum fluktuatif harga masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek. Hari ini IHSG cenderung melemah terbatas," ujarnya.
Berdasarkan analisis ini, dia memproyeksikan IHSG melaju di rentang support 6.921 dan resisten 7.152. Sejumlah saham-saham pilihan yang masuk dalam pantauannya hari ini meliputi ITMG, BBCA, GGRM, SMGR, TBIG, SMRA, BBNI, dan AALI.