Meski Pendapatan Turun 1,3% di Q1-2025, Laba Petrosea Naik 464%

Jakarta, FORTUNE - Emiten afiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), meraih laba bersih yang melejit pada kuartal I 2025 walaupun pendapatannya menurun. Apa katalisnya?
Laba bersih Petrosea meroket 464,41 persen (YoY) dari US$163.000 pada kuartal I 2024 menjadi US$920.000 pada kuartal I 2025.
Padahal, pendapatan perseroan pada awal 2025 menurun 1,3 persen (YoY) menjadi US$154,21 juta, dari pendapatan pada kuartal I 2024, yakni US$156,25 juta.
Segmen penambangan berkontribusi sebesar US$70,04 juta; lalu diikuti oleh segmen konstruksi dan rekayasa sebesar US$69,12 juta; penjualan batu bara US$6,41 juta; dan segmen lain-lain sebesar US$652.000.
Namun, pada waktu yang sama, PTRO berhasil menekan beban usaha 2,01 persen (YoY) dari US$140,96 juta menjadi US$138,12 juta. Alhasil, laba kotor perseroan dapat bertumbuh 5,30 persen (YoY) menjadi US$16,10 juta dari sebelumnya US$15,29 juta.
Selain itu, perseroan pun membukukan keuntungan kurs mata uang asing sebesar US$7,07 juta, meningkat sekitar 2 kali lipat dari periode kuartal I 2024.
Dari segi neraca, aset PTRO berjumlah US$1,06 miliar per akhir kuartal I 2025, meningkat 22,13 persen dari akhir 2024, yakni US$867,27 juta. Sementara, ekuitas emiten kontraktor tambang itu berjumlah US$249,72 juta. Untuk liabilitas, perseroan membukukan angka US$809,46 juta.
Saham PTRO melejit 20,41 persen ke harga Rp2.950 pada Senin (28/4) pukul 13.53 WB. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksinya mencapai 195 juta unit saham, dengan nilai transaksi Rp539 miliar, dan frekuensi transaksi sebanyak 44.400 kali.
Dalam seminggu terakhir, harga saham PTRO telah melonjak sebesar 27,71 persen. Sementara itu, selama satu bulan belakangan, penguatan saham PTRO sudah menyentuh 41,83 persen. Bahkan, dalam setahun terakhir, PTRO tercatat telah meroket 417,54 persen.