Pendapatan Ecocare (HYGN) Naik, Tapi Margin Labanya Jadi Sorotan

- Pendapatan perusahaan PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) melonjak 31,3 persen secara tahunan menjadi Rp309,3 miliar.
- Laba bersih Ecocare meningkat menjadi Rp18,7 miliar, margin labanya turun.
- Ekspansi ke pasar-pasar baru di kota-kota tier 2 dan 3 Indonesia membuahkan hasil dengan pertumbuhan pendapatan yang solid hingga akhir Desember 2024.
Jakarta, FORTUNE - Tahun lalu merupakan periode penuh dinamika bagi PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN). Perusahaan yang namanya identik dengan layanan kebersihan dan higienitas tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan impresif, melejit 31,3 persen hingga menyentuh Rp309,3 miliar. Namun, di balik kilau angka tersebut, terselip tantangan berupa penurunan margin laba bersih.
Bagaimana pendapatannya bisa meroket, tapi marginnya justru menyusut? Group Chief Executive Officer (CEO) HYGN, Wincent Yunanda, angkat bicara. Menurutnya, kombinasi penjualan yang kurang menguntungkan, kenaikan biaya operasional dari inisiatif ekspansi ke pasar–pasar baru, serta one–time adjustment seperti biaya pencatatan dalam bentuk ESA/ESOP berkontribusi pada hasil akhir itu.
Hingga akhir 2024, pendapatan perusahaan melonjak 31,3 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), dan laba usaha tumbuh 39,2 persen (YoY). Laba bersih Ecocare meningkat 0,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tapi dengan margin laba bersih yang melemah dari 7,9 persen pada 2023 menjadi 6 persen pada 2024.
Selain faktor-faktor yang telah disebut di atas, kurangnya pendapatan lainnya akibat penjualan aset sekali pakai, dan penyesuaian akuntansi PSAK73 juga menjadi variabel penyempitan margin. Menurut Wincent, jika mengesampingkan one–time adjustment, total laba bersih perseroan pada 2024 bisa tumbuh 18,4 persen secara tahunan.
"Jika mengecualikan pos–pos yang tidak rutin pada tahun buku 2024, laba inti kami tumbuh dua digit secara sehat dari tahun ke tahun," kata dia melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (25/3).
Sedikit terkikisnya margin pada 2024 itu, dalam hemat Wincent, juga merupakan konsekuensi wajar dari ambisi perusahaan membangun fondasi yang lebih kuat. Investasi dalam infrastruktur internal, penguatan merek, dan perluasan jangkauan pasar membutuhkan pengorbanan dalam jangka pendek. Namun, langkah ini diyakini akan menjadi pilar kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan pada masa mendatang.
Ekspansi HYGN ke kota-kota tier 2 dan 3 pada tahun lalu ternyata menjadi jurus jitu mendongkrak pendapatan. Buktinya, hampir semua lini bisnis membukukan pertumbuhan menggembirakan.
Segmen layanan higienitas tumbuh 11 persen, menyumbang Rp167,4 miliar. Namun, sorotan utama tertuju pada segmen layanan kebersihan & sanitasi yang melesat 67,2 persen dengan raihan Rp108 miliar, serta segmen pengendalian hama yang juga tumbuh 67 persen menjadi Rp33,9 miliar. Angka-angka ini jelas menunjukkan permintaan pasar terhadap layanan HYGN sangatlah besar.
HYGN tetap optimistis memasuki 2025. Model bisnis pendapatan berulang yang stabil pada tiga segmen layanan menjadi sandaran utama keyakinan ini. Dengan order book dan kontrak tahunan yang mencapai Rp320 miliar hingga akhir 2024, HYGN memiliki modal yang cukup untuk terus melaju.
Target HYGN pada tahun mendatang cukup jelas: memenangkan lebih banyak tender, menjalankan proyek dengan efisien, dan melakukan efisiensi biaya untuk memulihkan bahkan meningkatkan margin.
"Dengan model bisnis kami yang tangguh, neraca yang kuat, dan tim yang luar biasa, kami optimis dapat terus bertumbuh dua digit dan membawa value kepada pemegang saham kami," ujar Wincent.