Pendapatan Naik, Tapi Laba MAPI Turun 6,66 Persen pada 2024

- Laba MAPI turun 6,66 persen menjadi Rp1,76 triliun pada 2024.
- Pendapatan bersih naik 13,6 persen menjadi Rp37,8 triliun dari peningkatan penjualan eceran dan grosir.
- MAPI berfokus pada ekspansi bijak, pengalaman pelanggan melalui data analytics, dan penguatan kemitraan dengan jenama.
Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melaporkan penurunan laba menjadi Rp1,76 triliun sepanjang 2024. Angka ini turun 6,66 persen dibandingkan dengan Rp1,89 triliun pada 2023.
Kendati demikian, perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan bersih 13,6 persen menjadi Rp37,8 triliun dari Rp33,31 triliun pada 2023.
Angka tersebut didorong oleh peningkatan penjualan eceran dan grosir menjadi Rp36,28 triliun pada 2024 dari Rp31,76 triliun pada 2023, serta kenaikan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan menjadi Rp118,98 miliar dari Rp115,30 miliar pada tahun sebelumnya.
Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group, menyatakan pertumbuhan pendapatan perseroan terdampak oleh beberapa faktor eksternal, seperti penundaan peluncuran iPhone 16.
Untuk itu, dalam menghadapi tantangan, MAPI tetap berkonsentrasi pada strategi utama, yakni melaksanakan ekspansi dengan bijak, meningkatkan pengalaman pelanggan melalui data analytics, dan memperkuat kemitraan dengan jenama.
“Kami juga tetap melaksanakan efisiensi operasional dan manajemen biaya, sehingga menciptakan landasan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang,” demikian Ratih dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/3).
Sementara itu, beban penjualan meningkat menjadi Rp10,77 miliar dari Rp9,67 miliar. Beban umum dan administrasi menjadi Rp1,91 miliar, naik dari Rp1,82 miliar pada 2023.. Sedangkan, beban keuangan juga tumbuh menjadi Rp606,99 miliar.
Hal tersebut membuat laba per saham naik menjadi Rp109 per saham dari Rp114 per saham.
Kondisi keuangan MAPI menunjukkan peningkatan liabilitas perseroan menjadi Rp14,45 miliar dari Rp12,41 miliar pada 2023. Hal ini sejalan dengan peningkatan ekuitas dari Rp27,51 triliun pada 2023 menjadi Rp29,52 triliun.
Dari sisi neraca keuangan, total aset MAPI mencapai Rp29,52 triliun sepanjang 2024, tumbuh dari Rp27,51 triliun pada 2023, yang terdiri dari aset lancar Rp15,84 triliun dan aset tidak lancar Rp13,67 triliun.
Sepanjang tahun, MAP memperluas portofolionya, dengan menghadirkan sejumlah brand terkenal di dunia seperti Kiko Milano, Shark Ninja, dan Kenneth Cole.
Sebagai bagian dari strategi multichannel perusahaan, MAP memperkuat platform digitalnya agar lebih mudah terhubung dengan konsumen. Upaya ini menghasilkan peningkatan penjualan online sebesar 19 persen secara tahunan, sehingga berkontribusi 9,2 persen dari total pendapatan pada 2024.
"Perusahaan akan tetap berfokus untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan melakukan inovasi pada portofolio ritel kami yang beragam. MAP akan senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan brand, produk, dan layanan terbaik untuk pelanggan. Pada saat yang sama, kami akan tetap waspada terhadap kondisi eksternal dan siap beradaptasi untuk menghadapi risiko tersebut," ujar Ratih.