Jakarta, FORTUNE - Laba bersih emiten FMCG Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), tertekan sepanjang semester pertama 2024.
Indofood Sukses Makmur mencetak laba bersih senilai Rp3,85 triliun pada periode itu, tergerus 30,76 persen (YoY) dari Rp5,57 triliun pada waktu yang sama di 2023. Padahal, laba usaha INDF masih tercatat naik 32,65 persen (YoY) dari Rp8,86 triliun menjadi Rp11,75 triliun. Margin laba usahanya pun masih berada di level 20,5 persen.
Salah satu penyebab utama di balik penurunan laba bersih INDF adalah beban keuangan yang melejit 213,90 persen (YoY) dari Rp1,65 triliun menjadi Rp5,16 triliun.
Selain itu, perseroan pun membukukan bagian atas rugi neto entitas asosiasi dan ventura bersama senilai Rp51,30 miliar. Angka itu berbalik dari bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama pada paruh I 2023, yakni Rp24,95 miliar.
Kemudian, penjualan neto konsolidasi INDF pun tak tumbuh signifikan, hanya sebesar 2,16 persen (YoY) dari Rp56,09 triliun menjadi Rp57,30 triliun. "Namun demikian, kami tetap optimistis dengan waspada di tengah berbagai ketidakpastian global, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas," jelas Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/8).