IPO, Fore Coffee (FORE) Kebut Ekspansi dan Bidik Laba Naik 80%

- Fore Coffee (FORE) mencatatkan saham perdana di BEI dengan kenaikan harga 34,04% ke Rp252 per saham.
- IPO menghimpun dana Rp353,44 miliar untuk ekspansi nasional, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru di Indonesia.
- Perseroan menargetkan bisa mengoperasikan sekitar 300 outlet Indonesia hingga akhir tahun dan menargatkan laba bersih perseroan tumbuh 70-80% sepanjang 2025.
Jakarta, FORTUNE - Emiten jaringan kopi Fore Coffee PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (14/4). Pada hari pertama perdagangan, saham FORE melesat ke zona hijau dan menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,04 persen ke posisi Rp252 per saham.
Tingginya minat investor tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) saham FORE mencapai lebih dari 200,63 kali dari 114.873 ribu investor yang tercatat berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025, menurut data dari sistem e-IPO.
Komisaris Utama Fore Coffee serta Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca mengatakan IPO Fore Coffee ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik.
"Melantai di bursa adalah langkah awal. Kita akan menjadi pemenang dan tuan rumah di negara sendiri, lalu akhirnya from Indonesia to the world,” katanya di Jakarta, Senin (14/4).
Melalui IPO ini, Fore Coffee menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Perusahaan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung ekspansi nasional, termasuk rencana pembukaan 140 gerai baru kopi di Indonesia dalam dua tahun ke depan, pengembangan lini bisnis baru yaitu perdagangan donat melalui anak usahanya, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI), serta kebutuhan modal kerja perusahaan.
Rinciannya, sekitar Rp275 miliar akan digunakan untuk memperluas jaringan outlet kopi dengan target pembangunan 140 outlet baru dalam dua tahun ke depan. Sekitar Rp60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak perusahaan, serta Rp18,44 miliar akan dialokasikan untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional.
Rencana Ekspansi
Setelah IPO rampung, perseroan akan gencar melakukan ekspansi gerai. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan bisa mengoperasikan sekitar 300 outlet Indonesia. Dengan demikian, perseroan akan menambah 70 outlet hingga akhir tahun di seluruh daerah mulai dari tier 1, tier 2, hingga tier 3. Adapun, saat in, Fore telah memiliki 245 outlet di seluruh Indonesia.
“Ada di Jakarta, di Jabodetabek kami juga akan terus launching di Surabaya, di Bali, di Bandung kemudian di Lompok baru buka kemudian kami juga akan berusaha masuk ke di Palu, kemudian juga kita akan buka lagi di daerah Kalimantan seluruh kota provinsi di Kalimantan kita sudah ada. Flagship kita akan buka hanya sekitar 8 sampai dengan 10 outlet tahun ini sampai akhir tahun ini,” imbuh Vico Lomar, CEO Fore Coffee.
Vico mengungkapkan, Fore belum akan melakukan ekspansi di luar negeri, mengingat pasar kopi di Indonesia masih cukup besar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Komisaris Utama Fore Coffee Willson Cuaca yang menyatakan bahwa Fore Coffee akan melakukan strategi single market domination dalam pengembangan bisnisnya.
Dengan target ekspansi tersebut, Fore Coffee menargatkan laba bersih perseroan mampu tumbuh 70 hingga 80 persen sepanjang 2025.
“Semuanya adalah tanggung jawab dan kita mesti jalanin dengan sungguh-sungguh dengan penuh tanggung jawab dan juga keterbukaan dan juga yang pasti adalah kita mesti berusaha untuk terus-menerus bisa inovasi dan juga kualitas kita harus jaga,” imbuhnya.