NEWS

Jokowi: Komitmen ‘Panas’ Hasil KTT G20 Jangan Sampai Redup

Jokowi minta realisasi komitmen ini dikerjakan secara cepat.

Jokowi: Komitmen ‘Panas’ Hasil KTT G20 Jangan Sampai RedupPresiden Jokowi saat memimpin Ratas mengenai Evaluasi Pelaksanaan KTT G20, di Kantor Presiden Jakarta, Senin (28/11). (dok. Setpres)
29 November 2022

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, banyak komitmen ‘panas’ yang dihasilkan dalam KTT G20 dan menguntungkan Indonesia. Namun, ia mengingatkan jajarannya untuk memastikan semuanya terealisasi.

Ia mengimbau, realisasi komitmen investasi dari negara-negara G20 harus dipercepat. Hal tersebut perlu segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan berbagai kesepakatan. "Ada sekitar 226 proyek yang bersifat multilateral senilai US$238 miliar dan 140 proyek bilateral dengan senilai US$71,4 miliar,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman setkab, Selasa (29/11).

Beberapa komitmen yang dihasilkan, antara lain dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) US$600 miliar. Lalu, US$20 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis fosil melalui Just Energy Transition Partnership (JETP).

Ada juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta. Kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan lainnya.

"Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus misalnya yang Amerika siapa, yang UAE (Persatuan Emirat Arab/PEA) siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang Cina siapa,” kata Presiden.

Tindak lanjut prioritas KTT G20

Keterangan Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani usai Ratas Kabinet (28/11).
Keterangan Menlu Retno Marsudi dan Menkeu Sri Mulyani usai Ratas Kabinet (28/11). (dok. Setpres)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan tindak lanjut Presidensi G20 Indonesia berdasarkan tiga prioritas yang diangkat. Di bidang transisi energi berkelanjutan misalnya, dengan berbagai komitmen yang terbentuk, PLN akan bertugas melakukan tindak lanjut. 

“Nanti kita akan bicara dengan berbagai IPP (independent power plant) yang selama ini bekerjasama dengan PLN dan bagaimana transisi energi yang perlu didukung dengan kebijakan, termasuk insentif-insentif baik perpajakan maupun nonperpajakan,” ujarnya.

Di sektor arsitektur kesehatan global, KTT G20 Indonesia telah menyepakati pembentukan dana pandemi (pandemic fund) senilai US$1,5 miliar. Kesepakatan ini akan ditindaklanjuti oleh Menteri Kesehatan (Menkes) dengan menyampaikan proposal untuk penggunaan dana tersebut tidak hanya untuk Indonesia namun juga untuk kerja sama antarnegara.

Terakhir adalah transformasi digital, Menkeu menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong inklusi keuangan dengan berbasis digital. Selain sudah meluncurkan payment system kerja sama di antara negara-negara ASEAN, digital currency dari bank sentral yang telah disampaikan Gubernur Bank Indonesia, pemerintah akan terus mendorong inklusi keuangan. 

"Ini sangat penting terutama bagi lembaga-lembaga keuangan, baik yang bank maupun yang terutama nonbank yang basisnya digital,” katanya.

Penanggung jawab

Rapat terbatas Kabinet tentang Evaluasi KTT G20.
Rapat terbatas Kabinet tentang Evaluasi KTT G20. (dok. Setpres)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.