NEWS

India dan Jepang Cetak Rekor Hujan Ekstrem dalam Puluhan Tahun

Banjir dan longsor begitu ganas dan menelan korban jiwa.

India dan Jepang Cetak Rekor Hujan Ekstrem dalam Puluhan TahunIlustrasi banjir India. Shutterstock/Jimmy Kamballur
11 July 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalam waktu berdekatan, Jepang dan India mengalami rekor hujan deras berujung pada banjir parah yang mematikan. 

Dikutip dari laman euronews (11/7), hujan deras di Jepang telah memicu banjir dan tanah longsor di sebelah barat daya negeri tersebut. 

Peristiwa tersebut menewaskan setidaknya tiga orang dan menghilangkan sejumlah orang lainnya. Ratusan ribu penduduk diperintahkan untuk mengungsi dari rumahnya. 

Sejauh ini, sembilan orang masih belum diketahui keberadaannya setelah terbawa longsor di kawasan Fukuoka dan Oita. 

Seorang perempuan meninggal setelah tertimpa tanah longsor yang menghantam rumahnya, dan dua laki-laki diperkirakan telah kehilangan nyawa menyusul kendaraannya yang terjebak di tengah banjir. 

Delapan ruas sungai meluap dan belasan bukit menjadi jenuh dengan air hujan dan, akibatnya, melepas longsoran ke arah hilir. 

Menurut badan meteorologi setempat, puncak curah hujan telah lewat, dan peringatan bencana tidak lagi berada pada level tertinggi. 

Di India, hujan dengan curah tinggi jatuh di New Delhi. Hujan tersebut memecahkan rekor hujan paling lebat selama Juli dalam 40 tahun terakhir, dan menyebabkan banjir yang melahap 22 nyawa manusia, demikian warta The Japan Times

Badan meteorologi India meluncurkan peringatan bencana tertinggi karena hujan tersebut memicu banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Himachal Pradesh, Uttarakhand, Punjab, dan Haryana. 

Sejak dekade 1950-an, hujan menjadi semakin sering dan intens, demikian keterangan dari konsorsium Weather Attribution. 

Sebuah kajian yang berbasis data selama 70 tahun menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menjadi pemicunya adalah perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dan lebih banyak hujan yang turun ketimbang salju. 

Untuk setiap derajat suhu yang meningkat, peluang untuk terjadi hujan ekstrem 2.000 meter di atas permukaan laut melonjak 15 persen. Untuk kawasan pegunungan dan masyarakat yang tinggal di hilir sungai, kondisi tersebut jelas sangat membahayakan. 

Related Topics