NEWS

Jalur KRL Solo Balapan-Palur Ditargetkan Beroperasi Juli 2022

KRL Jogja –Solo sangat digemari masyarakat.

Jalur KRL Solo Balapan-Palur Ditargetkan Beroperasi Juli 2022KRL di Stasiun Tanjung Barat. Shutterstock/Dhodi Syailendra
by
27 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan kerja ke Solo, Jawa Tengah, untuk mengecek progres proyek elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan–Palur yang sudah hampir rampung. Secara persentase, elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 kilometer tersebut telah mencapai 84,33 persen dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada Juli 2022.

Dia mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan–Solo Jebres–Palur yang dimulai sejak 2020 merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan Aglomerasi Jogja-Solo.

“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5).

KRL Jogja–Solo sangat digemari masyarakat, bahkan kata Budi, terbukti pada masa mudik jumlah penumpangnya naik signifikan hingga lebih dari 50 persen. “Angkutan massal di kawasan aglomerasi juga akan kami lakukan di kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan kota aglomerasi lainnya,” katanya.

Menurutnya, keberadaan angkutan massal di kawasan aglomerasi sangat penting. Hal ini untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan menghindari penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan dan juga berdampak pada polusi udara.

“KRL adalah angkutan yang ramah lingkungan. Saya harap kolaborasi pemerintah pusat dan daerah semakin baik untuk mengembangkan angkutan massalnya,” ujarnya.

Dapat meningkatkan jumlah penumpang

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambut baik adanya perpanjangan layanan KRL dari Solo Balapan-Palur. Menurutnya, angkutan massal KRL merupakan angkutan yang terjangkau, bersih, dan tepat waktu.

“Dengan adanya penambahan jalur ini diharapkan akan semakin meningkat traffic atau jumlah penumpangnya,” katanya.

Gibran berharap, layanan KRL dapat terus dikembangkan di kawasan aglomerasi Jogja, Solo, Semarang dan sekitarnya.

Akan terus dikembangkan

Sejak beroperasi pada Januari 2021, KRL Solo-Jogja telah melayani 22 perjalanan/hari, dengan rata-rata penumpang 21 ribu orang per hari, dan secara kumulatif telah mengangkut 3,09 juta penumpang.

Lima tahun mendatang layanan KRL akan terus dikembangkan sampai ke Kutoarjo dan Madiun.

Sejumlah upaya integrasi antarmoda telah dilakukan untuk mengakses angkutan massal di Jogja-Solo, di antaranya Jembatan penghubung/Sky bridge sepanjang 630 meter yang menghubungkan Stasiun Solo dengan Terminal Bus Tirtonadi, Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jogja yang terintegrasi pelayanannya di Stasiun Yogyakarta, BRT Bus Solo Trans (BST) yang terhubung dengan Stasiun Purwosari, dan integrasi layanan KRL Yogyakarta-Solo dengan KA Perintis Purwosari-Wonogiri dan KA Bandara Internasional Adi Sumarmo.

Related Topics