Kenali Modus Penipuan Fake BTS, Tetap Waspada!

- Modus penipuan fake BTS menggunakan BTS palsu untuk mencegat komunikasi atau mengirimkan SMS phising pada korban.
- Dampak terkena fake BTS termasuk pencurian data pribadi, infeksi virus, peretasan akun digital, dan pembajakan aplikasi perbankan seluler.
- Tips menghindari penipuan fake BTS antara lain tetap waspada pada pesan SMS mencurigakan, jangan mudah tergiur penawaran, dan lakukan verifikasi keaslian pesan.
Di balik kemudahan yang dirasakan dari teknologi, ada banyak ancaman serangan kejahatan siber yang mengikutinya. Beberapa oknum tertentu memanfaatkan teknologi untuk melancarkan aksi kejahatan demi meraih keuntungan.
Akhir-akhir ini, kasus penipuan fake BTS menjadi sorotan karena marak terjadi. Modus penipuan fake BTS bisa mengakibatkan kerugian signifikan bagi korban apabila tidak jeli mengenalinya.
Agar terhindari dari bahaya, kenali modus operandi hingga tips menghindari penipuan fake BTS yang marak terjadi di tengah masyarakat.
Modus penipuan fake BTS
BTS atau Base Transceiver Station merupakan perangkat penting dalam jaringan seluler yang menghubungkan perangkat pengguna ke infrastruktur operator seluler.
Namun, perangkat tersebut kerap digunakan oleh beberapa oknum untuk melakukan kejahatan.
Dilansir situs tribratanews.kaltara.polri.go.id, Siber Bareskrim menyatakan bahwa modus penipuan fake BTS adalah metode serangan yang memanfaatkan BTS palsu untuk mencegat komunikasi atau mengirimkan SMS phising pada korban.
Oknum tersebut memakai perangkat rakitan ilegal untuk melakukan jamming atau mengganggu frekuensi radio telekomunikasi. Setelah sinyal terganggu dan konektivitas menjadi 2G, oknum tidak bertanggung jawab akan melancarkan aksinya.
Dengan meniru menara BTS, pelaku akan mengirimkan pesan SMS secara massal ke perangkat di sekitarnya tanpa terdeteksi oleh sistem operator resmi untuk mengelabui korban.
Dalam pesan tersebut, pelaku akan menyertakan tautan mencurigakan atau permintaan informasi pribadi kepada korban. Jika sembarangan mengeklik, data pribadi hingga perangkat bisa diretas oleh pelaku.
Dampak terkena fake BTS
Penerima pesan yang tidak jeli mengenali modus penipuan fake BTS, berpotensi menjadi korban dengan mengeklik tautan yang dikirimkan pelaku.
Korban akan diminta untuk mengisi data pribadi. Tanpa disadari, data-data penting bisa bocor kepada pelaku. Selain pencurian data, ada berbagai dampak yang bisa dirasakan dari aksi penipuan ini, yaitu:
Pencurian data pribadi, nomor telepon, dan informasi perbankan.
Perangkat bisa terinfeksi virus atau malware berbahaya.
Peretasan akun digital, seperti e-wallet dan e-commerce.
Pembajakan aplikasi perbankan seluler yang berpotensi mengalami kerugian finansial dengan mentransfer dana tanpa sepengetahuan pengguna.
Peretasan akun media sosial dan email untuk melakukan serangan phising lebih lanjut.
Tips menghindari penipuan fake BTS
Mengingat dampak penipuan fake BTS yang merugikan pengguna, penting untuk melindungi dari ancaman tersebut. Berikut beberapa tips menghindari serangan fake BTS yang bisa dilakukan.
Tetap waspada pada pesan SMS mencurigakan yang mengatasnamakan pihak tertentu.
Jangan mengeklik tautan yang diberikan dalam pesan yang mencurigakan.
Jangan mudah tergiur akan penawaran tertentu apabila belum terkonfirmasi kebenarannya.
Hindari untuk memberitahukan informasi pribadi hingga kode OTP pada pihak mencurigakan.
Lakukan verifikasi keaslian pesan dengan menghubungi pihak resmi lewat saluran yang terpercaya.
Perhatikan konektivitas sinyal ponsel. Jika koneksinya tiba-tiba menurun, waspada akan kemungkinan adanya fake BTS di sekitar Anda.
Kasus fake BTS yang melibatkan dua WNA
Pihak berwajib mulai melacak penipuan fake BTS sejak awal Maret 2025 dari aduan nasabah salah satu bank swasta. Menindaklanjuti aduan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Bareskrim Polri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSS), dan pihak lainnya melakukan penyelidikan.
Operasi gabungan tersebut berhasil menangkap dua orang warga negara asing (WNA) terkait penggunaan perangkat BTS palsu untuk menyebarkan SMS penipuan pada Selasa (18/3).
“Kegiatan penindakan kasus Fake BTS sebelum momen hari raya ini adalah upaya dari Komdigi, Bareskrim dan BSSN mencegah kerugian material yang jauh lebih besar kepada masyarakat dari penipuan melalui pancaran Fake BTS. Mengingat perputaran uang dan transaksi masyarakat pada momen hari raya meningkat secara signifikan,” ungkap Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Wayan Toni Supriyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat, Selasa (25/3).
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa Kemkomdigi dan BSSN telah memperkuat koordinasi dengan operator seluler guna memastikan keamanan sistem BTS secara menyeluruh.
Demikian informasi mengenai modus penipuan fake BTS yang perlu diwaspadai karena bisa mengakibatkan kerugian signifikan. Hati-hati!