Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Perintahkan Penggarapan 1 Juta Ha Lahan Pertanian di Papua

Ilustrasi food estate (Dok. Kementan)
Ilustrasi food estate (Dok. Kementan)
Intinya sih...
  • Prabowo memerintahkan Mentan garap 1 juta ha lahan pertanian di Papua Selatan
  • Arahan ini untuk menjadikan Papua pusat produksi beras terbesar di dunia
  • Pemerintah melibatkan warga lokal dan generasi muda dalam pengembangan pertanian di Papua
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Presiden Prabowo Subianto memberi mandat kepada Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, membangun satu juta hektare lahan pertanian di Papua Selatan dan menjadikannya pusat produksi beras terbesar di dunia.

Menurut Amran, instruksi tersebut merupakan visi langsung Prabowo untuk mengangkat posisi Indonesia pada sektor pangan global.

Dia menceritakan perkembangan terbaru program tersebut, khususnya di Merauke, wilayah yang menjadi episentrum pengembangan. Ia mengingat kembali kunjungan pertama Prabowo ke daerah itu, ketika sebelumnya banyak laporan menyebut bahwa padi tidak bisa tumbuh di sana.

Menurut Amran, laporan itu ternyata tidak akurat. Saat tiba di lokasi, Prabowo justru menemukan hal sebaliknya.

“Bapak Presiden tanya: pak Mentan, ini kok tumbuh subur? Saya jawab: iya pak,” kata Amran, dikutip dari kanal YouTube Kadin Indonesia, Selasa (2/12)..

Masalah sebenarnya, kata Amran, bukan soal kesuburan tanah.

“Kenapa dulu tidak tumbuh? Karena tidak ditanam, hanya diseminarkan,” ujarnya.

Prabowo bahkan mengecek langsung kepada petani setempat dan mendapat fakta berbeda dari laporan yang diterimanya selama ini.

“Ditanya: kakak berapa kali tanam? Dijawab: dulu satu kali, setelah ada pak Amran itu sudah tiga kali,” kata Amran.

Dalam pengembangan pertanian di Papua, Amran menegaskan pemerintah melibatkan warga lokal secara penuh, termasuk generasi muda.

“Kami libatkan saudara kita di sana, ada brigade milenial. Tapi ternyata kolonial pun bergabung,” katanya.

Kementan juga mempercepat transformasi budi daya dengan mengirim alat dan mesin pertanian menggunakan kapal tempur, lalu membagikannya gratis kepada para petani.

“Pendapatan mereka Rp20 juta per bulan. Itu bersih. Artinya di atas gaji menteri. Gaji menteri Rp19 juta,” ujar Amran.

Ia menegaskan, pertanian di Papua harus diarahkan menjadi modern agar menarik minat anak muda.

“Milenial tidak akan ikut kalau tidak menguntungkan dan tidak menggunakan teknologi tinggi. Makanya transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern,” katanya.

 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

BKPM Andalkan Kebijakan Fiktif Positif untuk Kejar Realisasi Investasi

03 Des 2025, 09:45 WIBNews