SHARIA

33 BUMN Bangun Pendidikan Vokasi Lewat Pesantrenpreneur

Erick Thohir mendorong pesantren memperkuat ekonomi umat.

33 BUMN Bangun Pendidikan Vokasi Lewat PesantrenpreneurMenteri BUMN Erick Thohir dalam seremoni pencanangan Program Kolaborasi TJSL BUMN./Dok. PTPP
15 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Gresik, FORTUNE - Sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi syariah. Upaya memaksimalkan potensi, salah satunya dengan program Pesantrenpreneur yang fokus membangun kemandirian ekonomi pesantren dan peningkatan keterampilan santri.

BUMN Konstruksi, PT PP (Persero) Tbk bersama 32 perusahaan BUMN lainnya turut mendukung program bisnis terapan (vokasi) Pesantrenpreneur 2022. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen BUMN dalam meningkatkan kualitas pendidikan berwirausaha di pondok pesantren melalui program bisnis terapan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PP Agus Purbianto mengatakan program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN tersebut diawali dengan kegiatan Training of Trainer Pesantrenpreneur 2022 yang diikuti oleh 78 pengasuh pondok pesantren.

“PP sangat mendukung program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Melalui program bisnis terapan (vokasi) Pesantrenpreneur 2022. PP berharap perusahaan-perusahaan BUMN dapat mendorong dan membangun kemandirian setiap pesantren melalui peningkatan keterampilan para santrinya,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (15/6).

Berlokasi di Pondok Pesantren Qomaruddin, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Jumat (10/6) turut dihadiri dan dicanangkan secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN optimistis melalui kegiatan tersebut dapat terus menggerakan perusahaan-perusahaan pelat merah dapat berkontribusi terhadap ekonomi umat.

Training of Trainer (ToT) PesantrenPreneur 2022, diikuti sebanyak 78 guru pengasuh. TOT merupakan kegiatan pelatihan bagi para guru pengasuh untuk meningkatkan kualitas hard skill sebagai bekal ilmu dan pengalaman untuk diajarkan kepada para santri di pondok pesantren.

“PP berharap para santri yang mendapat pelatihan tersebut dapat memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan dapat melihat semua peluang usaha yang ada dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang,” ucapnya.

Ponpes jadi fondasi mendorong kemajuan ekonomi umat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pondok pesantren merupakan salah satu fondasi utama kemajuan ekonomi umat. Oleh karena itu, agar umat Islam yang mayoritas di negeri tak hanya menjadi buih, BUMN terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren yang penting bagi kemajuan peradaban dan perekonomian Indonesia.

"Kita tidak mau umat (Islam) yang mayoritas hanya menjadi buih dalam ekonomi Indonesia, tapi kita harus menjadi ombak yang menjaga fondasi negara kita. Oleh karena ponpes sangat penting bagi perekonomian nasional, maka BUMN terus mendorong agar pendidikan di ponpes terus dikembangkan sehingga tak hanya membangkitkan ekonomi umat, tapi juga ekonomi kerakyatan," kata Erick.

Menurutnya, materi TOT diberikan sebagai katalis agar mampu membangun kemandirian pesantren dan meningkatkan keterampilan guru pengasuh, serta untuk mendidik santri. Materi yang diajarkan meliputi, teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan, agroteknologi, bisnis dan manajemen serta tata rias dan tata boga.

"Saya ingin membangun kemandirian pesantren dan meningkatkan keterampilan santri agar memiliki jiwa kewirausahaan, dapat melihat peluang usaha, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan menerapkan teknologi berbasis digital. Diharapkan program ini menjadi salah satu jalan agar industri halal Indonesia sebagai negara muslim terbesar juga makin berkibar," kata Erick.

Selain pelatihan, tiga BUMN yakni Semen Indonesia Group, PLN, dan Pelindo yang mewakili 31 BUMN melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Nota kerja sama itu meliputi pendampingan implementasi pendidikan bisnis terapan (Vokasi) dari BUMN dan Universitas Airlangga bagi Pondok Pesantren di Jawa Timur selama satu tahun. Adapun, 21 BUMN lainnya memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bagi masyarakat di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sampang.

Bantuan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat itu diberikan dalam bentuk sarana air bersih, renovasi dermaga rakyat, rehabilitasi mangrove, dan pengembangan 15 UMKM serta BUMDesa.

Related Topics