SHARIA

BPJPH Percepat Asesmen Tiga Lembaga Halal di Belanda

Potensi produk halal dunia capai US$2,8 trilliun di 2025.

BPJPH Percepat Asesmen Tiga Lembaga Halal di BelandaProses asesmen lembaga halal di belanda oleh BPJPH/Dok. BPJPH
22 May 2024

Jakarta, FORTUNE - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus melaksanakan percepatan asesmen atau penilaian Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) di berbagai negara mitra. Terbaru, asesmen dilaksanakan kepada tiga LHLN di Belanda, yakni Total Quality Halal Correct Certification (TQHCC), Halal Feed and Food Inspection Authority, dan Halal Quality Control Group (HQC) The Netherlands Headquarters.

Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, mengatakan penilaian tersebut dilakukan atas pengajuan akreditasi dan permohonan saling keberterimaan yang telah diajukan oleh ketiga lembaga halal tersebut kepada BPJPH.

"Sejak tanggal 15 Mei lalu, kami melakukan penilaian terhadap tiga Lembaga Sertifikasi Halal di Belanda, yang dilakukan berdasarkan permohonan kerja sama kepada BPJPH yang telah diajukan sebelumnya kepada BPJPH," kata Aqil Irham di Amsterdam, Selasa (21/5) mengutip kemenag.go.id.

Lebih lanjut, Aqil mengatakan bahwa penguatan kerja sama produk halal internasional sejalan dengan potensi ekonomi industri dan perdagangan produk halal semakin bertumbuh dan perlu dioptimalkan. Terlebih saat ini Industri Halal terus membuktikan diri sebagai pilar penting perekonomian dan menjadi mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat global maupun domestik. Laporan Dinar Standard menyebutkan, umat muslim dunia akan membeli produk halal dengan nilai mencapai US$2,8 trilliun di tahun 2025.

"Oleh karenanya, di samping berbagai upaya yang lain, penguatan kerja sama internasional ini juga sangat strategis, utamanya dalam rangka memperluas akses pasar produk halal kita. Sekaligus membuka lebih banyak akses bahan baku untuk memajukan industri produk halal kita," katanya.

Selain Aqil Irham, hadir delegasi asesmen LHLN Indonesia tersebut Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal BPJPH Abd Syakur, 3 orang asesor dan 3 orang sekretariat. Setiba di Belanda, tim langsung melaksanakan pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag. Pertemuan tersebut juga dihadiri Dubes RI di Den Haag Mayerfas, Direktur Halal Quality Control Netherlands Abdul Munim Al Chaman, DIrektur Total Quality Halal Correct Certification Ali Salah, dan Direktur Halal Feed and Food Inspection Authority Abdul Qayyum.

Meningkatkan kerja sama produk halal dengan Belanda

Menurutnya, proses asesmen sangat penting untuk dilakukan kedua negara sekaligus meningkatkan hubungan kerja sama khususnya dalam bidang industri dan perdagangan produk halal. Ia juga mengapresiasi inisiatif dan antusiasme ketiga LHLN untuk menjalin kerja sama dengan BPJPH. Menurutnya, sinergi Jaminan Produk Halal secara timbal balik perlu dipercepat agar kebermanfaatannya dapat segera dirasakan oleh kedua negara.

"Kerja sama juga harus dilaksanakan atas prinsip saling menguntungkan dan dilakukan berdasarkan atas regulasi atau peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Aqil mengatakan, rangkaian kegiatan asesmen mulai dari office assessment pada Halal Quality Control Netherlands pada tanggal 15 hingga 16 Mei lalu, dilanjutkan dengan Field Assessment di Cargill. Selanjutnya, kegiatan asesmen dilanjutkan dengan office assesment di Halal Feed and Food Inspection Authority pada 18 dan 19 Mei 2024. Proses kemudian dilanjutkan dengan field assessment di Campina pada 24 Mei.

Selain melaksanakan asesmen ketiga LHLN, Aqil Irham juga mengatakan bahwa kunjungan kerja tersebut dimanfaatkan untuk menyosialisasikan wajib sertifikasi halal yang akan mulai diberlakukan mulai Oktober 2024 mendatang.

"Kami juga sosialisasikan Wajib Halal Oktober 2024 yang diberlakukan bagi produk luar negeri," kata Aqil.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.