SHARIA

Indonesia Dorong Kerja Sama Pemanfaatan Wakaf global

Potensi Keuangan Sosial Islam (KSI) masih perlu dioptimalkan

Indonesia Dorong Kerja Sama Pemanfaatan Wakaf globalGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam High Level Discussion on Financial Inclusion: Optimizing Endowment Fund for Sustainable Financial Inclusion (14/7)/Dok. YouTube Bank Indonesia
15 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bali, FORTUNE - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan kolaborasi multilateral dalam penguatan keuangan sosial syariah, khususnya wakaf, perlu dilakukan untuk meningkatkan pemulihan ekonomi nasional. Indonesia pun gencar mendorong kerja sama pemanfaatan wakaf global melalui berbagai program inovatif seperti Awqaf Properties Investment Fund (APIF).

APIF adalah program inovasi dari Islamic Development Bank (IsDB) yang melibatkan investasi wakaf. Perry pun optimistis APIF dapat sukses diterapkan di Indonesia.

"Kita mendorong pengembangan APIF untuk mobilisasi keuangan sosial dengan pembiayaan komersial untuk menyelesaikan tantangan pemulihan ekonomi saat ini," katanya dalam High Level Discussion on Financial Inclusion: Optimizing Endowment Fund for Sustainable Financial Inclusion, yang disiarkan via YouTube Bank Indonesia, Kamis (14/7).

APIF mengintegrasikan keuangan sosial dengan komersial. APIF membangun kemitraan dengan wakif atau nadzir pada proyek-proyek wakaf produktif di negara lain. Secara umum, APIF menjalin kerja sama dengan organisasi beneficiary untuk melakukan pendanaan terhadap proyek infrastruktur atau membeli properti, misal real estate awqaf project. Ini akan menghasilkan pendapatan dan keuntungan bagi beneficiary.

Tantangan implementasi skema APIF di Indonesia

Ilustrasi keuangan syariah. Shutterstock/kenary820

Perry memerinci beberapa tantangan untuk implementasi skema APIF di Indonesia. Pertama, minimum nilai proyek adalah US$5 juta atau Rp75,3 miliar. Nazir yang memiliki kapasitas tersebut sangat terbatas.

Kedua, minimum 25 persen dari total pembiayaan harus dikontribusi oleh nazir lokal. Nilai sebesar US$1,25 miliar tersebut juga masih terlalu tinggi untuk sejumlah nazir di Indonesia.

Ketiga, butuh bantuan teknis dari IsDB untuk memastikan suksesnya proyek. Presiden Islamic Development Bank (IsDB), Muhammad Sulaiman al Jasser mengatakan IsDB berkomitmen untuk meningkatkan peran keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi dunia.

Ia menegaskan, bahwa pandemi membuat berbagai negara terjebak dalam utang yang kini jumlahnya naik tiga kali lipat hanya dalam dua tahun. Menurutnya, peran keuangan sosial syariah dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi celah kebutuhan pembiayaan dalam pemulihan ekonomi.

"Tidak hanya itu, keuangan sosial syariah dapat mengurangi ketidakmerataan sumber daya atau kapasitas, sekaligus menonjolkan berbagi kesejahteraan sosial bersama yang inklusif," katanya.

APIF yang dibentuk pada 2021 memiliki misi tidak hanya memobilisasi sumber daya dari kolaborasi dana sosial dan komersial, tapi juga mendorong dampak sosial di masyarakat. APIF hingga saat ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai penerima manfaat nirlaba mulai dari pemerintah, pusat riset, dan juga organisasi amal.

"Kerja sama tersebut membantu meningkatkan standar layanan publik di mana proyek pengembangan real estat wakafnya berada," katanya.

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara anggota IsDB yang paling aktif. Total kontribusi dari Group IsDB untuk Indonesia mencapai sekitar US$6 miliar, di antaranya untuk asuransi dan sukuk.

Mengoptimalkan potensi Keuangan Sosial Islam

Ilustrasi sumbangan wakaf tunai. Shutterstock/wk1003mike

Related Topics