SHARIA

Luncurkan RDN Online, BSI Bidik 10.000 Nasabah di 2024

Pasar modal syariah masih memiliki potensi besar.

Luncurkan RDN Online, BSI Bidik 10.000 Nasabah di 2024ShutterStock/CahyadiSugi
17 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi meluncurkan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online pada Selasa, 16 Januari 2024. Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa peluncuran RDN Online ini memberikan pendekatan dan model baru untuk para investor di sektor perbankan syariah.

Menurutnya, potensi saham syariah di Indonesia saat ini sangat besar meskipun tingkat penetrasi masih rendah, yaitu hanya mencapai 2,6 persen dari jumlah total 5,7 juta investor. Dengan kata lain, jumlah investor yang menggunakan RDN di bank syariah baru mencapai 37 ribu.

Oleh karena itu, kehadiran RDN Online dari BSI diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor di sektor perbankan syariah di Indonesia, termasuk di BSI. Tahun ini, BSI menargetkan bisa mencapai 100.000 nasabah yang memiliki RDN.

Hal ini menjadi signifikan mengingat target dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencapai 1 juta investor di pasar modal syariah pada tahun 2024.

"Kami berharap akan ada satu juta rekening untuk saham syariah bisa kita wujudkan," katanya, Selasa (16/1).

Anton optimistis pasar modal syariah masih memiliki potensi besar. Mengingat, saham yang dijual di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini 60 persen merupakan saham-saham yang dikategorikan syariah.

Mendorong investor saham syariah

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa BSI menjadi pionir sebagai bank umum syariah (BUS) pertama yang menyajikan layanan RDN Online. Ini menjadi capaian penting dalam dunia pasar modal syariah. Tak hanya itu, adanya RDN Online juga memudahkan nasabah khususnya nasabah yang berada di daerah. Saat ini investor saham syariah baru 138 ribu investor dari 12,8 juta investor, sehingga angka ini harus terus ditingkatkan. 

Jeffrey juga menekankan bahwa "milestone" dalam sejarah pasar modal syariah Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1997, ketika reksa dana syariah pertama diperkenalkan dan Jakarta Islamic Index yang terdiri dari 30 saham diperkenalkan, diikuti dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Saat ini, dari 910 saham yang tercatat di BEI, 628 atau 69 persen adalah saham syariah. Selain itu, Indonesia juga yang pertama menerapkan SOTS (Sharia Online Trading System). 

"Bahkan, Abu Dhabi mau belajar di Indonesia, belajar online trading system. Empat tahun berturut-turut dapat the best Islamic capital market," kata dia. 

Dalam peluncuran ini, BSI berkolaborasi dengan lima perusahaan sekuritas, salah satunya Mandiri Sekuritas. Namun, peluang untuk sekuritas lain untuk bekerja sama pun tetap terbuka.

Related Topics