Jakarta, FORTUNE - Asuransi syariah menjadi opsi produk asuransi menarik di tengah masyarakat. Namun, sebelum membeli produk asuransi syariah, kita harus mengenal prinsip dasar serta perbedaannya dengan asuransi konvensional.
Head of Syariah Astra Life Widyaningsih menjelaskan, perbedaan utama terletak pada prinsip yang dianut oleh produk asuransi. Untuk syariah, prinsip yang diterapkan ialah tolong menolong atau pengelolaan Sharing Risk.
"Jadi peserta saling tolong menolong untuk menanggung risiko di antara mereka dengan menggunakan sebagian atau kontribusi melalui dana tabarru," kata Widyaningsih melalui melalui media workshop yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (14/4).
Tabarru ialah investasi aset yang telah kita bayarkan setiap bulannya. Dengan demikian, penggambaran sederhana pengelolaan asuransi syariah dapat diibaratkan seperti bendahara kelas di sebuah sekolahan. Di mana bila ada murid yang sakit, seluruh murid akan gotong royong mebantu.
Sedangkan prinsip konvensional ialah memiliki prinsip transfer risk yaitu pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan ke perusahaan asuransi.