Lebih lanjut, ia mengimbau kepada pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam IPI untuk mengenali potensi bisnis pesantren masing-masing dan bersinergi dengan Kemenag lewat program Kemandirian Pesantren Ia mengatakan, kemandirian secara ekonomi merupakan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Program Kemandirian Pesantren memiliki visi terwujudnya pesantren yang memiliki sumberdaya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Program Kemandirian Pesantren mulai digulirkan Kementerian Agama pada tahun 2021 dengan sasaran awal penerima bantuan inkubasi sebanyak 105 pesantren. Selanjutnya, pada tahun 2022, naik menjadi 504 Pesantren yang menjadi penerima.
"Dan tahun 2023 atau yang sedang berjalan sekarang, ada 1.470 pesantren yang dibantu dalam pengembangan bisnisnya. Jadi, jika ditotal dari tahun 2021 hingga 2023 sudah ada 2.079 pesantren yang menerima bantuan inkubasi bisnis," kata Gus Saiful.
Dia menegaskan, Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga memberikan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan bisnis, keuangan, branding, manajemen, dan hingga pengembangan bisnis.
Saat ini, banyak pesantren yang mandiri, diantaranya Pesantren Sidogiri yang berkembang dalam bidang ritel, speerti mendirikan minimarket. Ada pula Al-Ittifaq Bandung dengan bisnis dalam bidang pertanian, Al-Muttaqien Balikpapan dalam bidang laundry dan jasa konstruksi.
Menurutnya, pesantren-pesantren in menjadi best practice atau percontohan dalam program kemandirian pesantren agar memotivasi pesantren lainnya untuk turut berkembang.
"Saya yakin banyak pesantren yang mempunyai potensi untuk berkembang dan pesantren-pesantren tadi patut menjadi contoh bahwa pesantren bisa bersaing di bidang bisnis," ujarnya.
Ke depannya, Kemenag akan membentuk Community Economy Hub Pesantren agar saling terhubung dalam pengembangan ekonomi pesantren. "Pesantren di Indonesia hampir 40 ribu dan santrinya mencapai 4,5 juta, ini kan peluang yang sangat besar dan strategis. Bayangkan saja jika pesantren saling terhubung dalam pengembangan bisnis. tentu dapat membangkitkan ekonomi pesantren, bahkan masyarakat sekitar pun ikut terbantu," ujarnya.