SHARIA

Menakar Peluang dan Potensi Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

OJK telah jalin komunikasi terkait merger, ini hasilnya.

Menakar Peluang dan Potensi Merger BTN Syariah dan Bank MuamalatBTN Syariah/dok. BTN
12 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rencana Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN untuk kembali membentuk entitas bank syariah baru dengan aset yang besar nampaknya akan segera terwujud. Upaya tersebut terwujud melalui rencana merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat yang ditargetkan bakal rampung tahun 2024.

Upaya konsolidasi dua bank syariah tersebut rasanya perlu dilakukan, mengingat Indonesia menyimpan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang besar dan diakui oleh dunia. Berdasarkan laporan Islamic Finance Development Report Tahun 2022, Indonesia berada pada peringkat ke-7 dalam aset keuangan syariah global. Tercatat, aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp2.450 triliun atau sekitar US$ 163,09 miliar hingga Juni 2023. Pengakuan dan pencapaian tersebut tentu ditopang oleh gelar yang dipegang Indonesia dengan negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia yang mencapai 237,56 juta jiwa atau 86,7 persen dari total penduduk Indonesia. 

Untuk itulah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae sempat menyatakan bahwa Indonesia perlu memiliki banyak bank syariah besar agar memiliki persaingan bisnis yang sehat di tengah potensi yang sangat besar tersebut. Apalagi, saat ini aset bank syariah nasional masih didominasi oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).

Ketimpangan industri perbankan syariah terlihat dari aset BSI yang mencapai Rp305 triliun pada 2022. Sebaliknya, pesaing terdekatnya yakni Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga hanya memiliki aset Rp 63 triliun. Kemudian, Bank Muamalat dengan Rp 61 triliun, dan UUS BTN (BTN Syariah) dengan Rp 45 triliun. 

OJK telah jalin komunikasi dengan kedua pihak, ini hasilnya

Jakarta, Indonesia, January 20, 2021. Republic of Indonesia Financial Services Authority (OJK) building, on Jalan Wahidin, Central Jakarta.
source_name

Rencana merger BTN Syariah dan Bank Muamalat pun kini telah menemui titik terang di awal 2024. OJK mengaku telah melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak untuk membicarakan peluang merger di tahun ini. Lebih lanjut Dian menyampaikan, pihaknya masih terus mengevaluasi setiap aksi korporasi.

“Kedua pihak telah melakukan komunikasi dengan OJK. Dalam hal terdapat bank mengajukan permohonan kepada OJK, maka kami akan segera mengevaluasi dan memproses sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Dian melalui keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia (12/1).

Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah di Indonesia, OJK mengaku akan terus mendukung langkah konsolidasi yang akan dilakukan bank syariah. Sebagaimana telah berulang kali disampaikan, bahwa OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi Bank Umum Syariah (BUS) dan UUS untuk menjadi bank syariah baru dengan minimal total aset Rp200 triliun.

“Kita harapkan akan ada 1-2 BUS baru hasil konsolidasi,” kata Dian.

Selanjutnya, Dian berharap, dengan upaya konsolidasi ini struktur pasar perbankan syariah kedepan akan lebih ideal dengan kehadiran beberapa bank syariah berskala besar yang lebih kompetitif baik di nasional maupun internasional. 

Erick Thohir harap merger rampung di Maret 2024

Bank Muamalat. (gbgindonesia.com)

Related Topics