Wapres Sebut Tantangan dan Peluang Industri Asuransi Syariah Nasional

Jakarta, FORTUNE - Di tengah pemberlakuan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan tantangan dan peluang bagi industri asuransi syariah nasional ke depan.
"Di satu sisi, industri asuransi syariah dalam negeri semakin dituntut untuk berkompetisi menghadapi masuknya pesaing dari luar. Di sisi lain, kondisi ini juga meningkatkan prospek industri asuransi syariah Indonesia dalam memperluas pasar ke negara-negara ASEAN," kata Wapres dalam acara Tahniah Milad ke-19 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), dikutip ANTARA, Jumat (19/8).
Kemampuan penetrasi pasar, kata Wapres, bergantung pada kapasitas industri. Industri asuransi syariah nasional seyogyanya dapat memanfaatkan momentum dengan terus mempersiapkan diri, menjadi lebih kompetitif dan efisien, sehingga mampu bersaing, dan memimpin pasar asuransi syariah di tingkat regional.
Wapres Ma'ruf meminta AASI terus mendorong literasi keuangan syariah masyarakat terutama asuransi syariah, mengoptimalkan teknologi digital untuk memperkuat asuransi syariah Indonesia. Selain itu, menciptakan produk-produk menarik untuk generasi produktif Indonesia.
AASI juga diminta meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di bidang keuangan/asuransi syariah, serta mengambil peranan aktif guna mendukung pelaku UMKM, baik dari sisi proteksi usaha maupun literasi.
"Asuransi syariah juga dapat mendorong inklusi keuangan syariah dengan menyasar pasar besar penduduk kelas menengah ke bawah lewat produk asuransi mikro,” ujar Wapres.
Sudah terbukti banyak industri yang sukses bermain di tataran produk mikro, sehingga perlu dibuat inovasi produk mikro dengan sistem pembayaran yang meringankan dan terjangkau. Wapres menilai asuransi syariah dapat bermain di pasar yang tepat karena memiliki produk yang tidak banyak ditawarkan asuransi konvensional.