Begini Cara Peritel Kanada ALDO Group Meramu AI Prediktif

Orlando, FORTUNE - Peritel fesyen premium asal Kanada, ALDO Group, aktif berinvestasi dalam teknologi Predictive AI guna meningkatkan manajemen rantai pasok.
Teknologi itu berawal dari dua proyek ALDO Group yang didanai oleh Scale AI, yakni Revenue Management for Retail dan Supply Chain Through Artificial Intelligence. Total investasi untuk kedua proyek itu adalah US$9,3 juta; dengan partisipasi senilai US$3,6 juta dari Scale AI. Investasi itu diumumkan pada akhir September 2023.
"Sebelum kami memulai program ini, kami telah melakukan beberapa pendekatan manual dan mampu meningkatkan kinerja setidaknya 10 persen dalam hal akurasi pada tingkat tertinggi," kata Vice President, Data & AI, ALDO Group, Fatih Nayebi kepada Fortune Indonesia di Orange County Convention Center, Selasa (20/5), dikutip Rabu (21/5) waktu setempat.
Namun, sebelum proyek tersebut, ALDO Group belum memiliki pemodelan proyeksi permintaan yang lebih terperinci. Kini, model proyeksi permintaan ALDO Group telah aktif digunakan untuk optimasi penurunan harga di outlet-outlet yang berada di area Amerika Serikat dan Kanada.
Khusus di Asia, ALDO Group belum mengimplementasikan teknologi tersebut. Sebab, di Asia, mereka berekspansi melalui sistem waralaba. "Kami memiliki mitra waralaba berbeda di setiap negara dan mereka memiliki teknologinya sendiri. Mudah-mudahan di masa mendatang kami dapat mengembangkannya ke Asia," ujarnya.
Untuk mengembangkan Predictive AI bernama Delphine itu, ALDO Group turut memanfaatkan teknologi dalam produk-produk SAP yang mereka gunakan, di antaranya: SAP ERP Central Component (SAP ECC), SAP Material Requirements Planning (SAP MRCI), SAP Business Technology Platform (SAP BTP), dan SAP SuccessFactors. Mereka telah menggunakan berbagai solusi dari raksasa teknologi Jerman itu sejak 2017.
Teknologi SAP disebut membantu meningkatkan produktivitas coding pengembang hingga 30 persen. Selain itu, dalam teknologi AI prediktif ALDO Group, data SAP berperan krusial. "Tulang punggung dari penerapan AI agen dan generatif kami adalah data SAP. Kami menggunakan ECC, juga bereksperimen dengan BTP," kata Fatih.
ALDO Group sendiri telah memiliki lebih dari 1.500 toko yang tersebar di lebih dari 100 negara, termasuk di Asia. Per Agustus 2024, ALDO Group memiliki lebih dari 100 outlet di Asia. Namun, pendapatan utama mereka, berasal dari Amerika Utara (35-40 persen). Merek andalan mereka adalah ALDO, Call It Spring, dan GLOBO.