Clubhouse Mulai PHK Karyawan

Jakarta, FORTUNE - Clubhouse, platform media sosial berbasis audio, mulai melakukan PHK karyawan dalam rangka penyesuaian bisnis. Hingga kini belum jelas berapa banyak staf yang dilepaskan perusahaan, tapi beberapa mantan pekerja mengundurkan diri sukarela untuk mengejar peluang di luar Clubhouse.
Salah satu yang paling banyak diperbincangkan adalah pengunduran diri Nina Gregory, mantan editor National Public Radio, yang bergabung dengan perusahaan tersebut mengepalai inisiatif kemitraan berita. Clubhouse juga kehilangan komunitas dan pemimpin internasionalnya.
“Sejumlah peran dihilangkan sebagai bagian dari perampingan tim kami, dan beberapa individu memutuskan untuk mengejar peluang baru,” kata juru bicara Clubhouse seperti dikutip Bloomberg. “Kami terus merekrut untuk banyak peran di bidang teknik, produk, dan desain.”
PHK disebut jadi bagian dari restrukturisasi yang lebih luas di Clubhouse lantaran perusahaan ingin merumuskan kembali strategi pertumbuhannya.
Di tahun pertama pandemi, Clubhouse sempat naik daun berkat lockdown di berbagai negara yang membuat orang-orang kian aktif bermedia sosial. Aplikasi yang mulanya meluncur di gawai Apple tersebut memiliki keunggulan dari sisi eksklusivitas pengguna. Siapa pun dapat membuat grup diskusi dan menyebarkan undangan kepada orang yang diperkenankan terlibat dalam pembahasan.
Kesuksesan Clubhouse dengan cepat menarik perhatian beberapa pesaing yang memiliki pendanaan baik, termasuk Meta, Twitter dan Spotify, yang semuanya mereplikasi fungsi inti aplikasi dalam platform mereka sendiri.
Ketika popularitas perusahaan meroket setahun yang lalu, Clubhouse memiliki valuasi sekitar US$4 miliar setelah putaran pendanaan seri C. Namun, tidak jelas berapa nilai perusahaan saat ini
Clubhouse telah melakukan berbagai hal untuk menawarkan pengalaman audio langsung terbaik, menambahkan fitur seperti teks real-time dan streaming audio berkualitas tinggi untuk menandingi dan melampaui pesaingnya. Namun ia menghadapi perjuangan berat melawan raksasa teknologi tersebut.
Menurut data SensorTower, antara 1 Januari dan 31 Mei tahun ini, Clubhouse hanya diinstall 3,8 juta pengguna secara global, turun drastis ketimbang 19 juta pemasangan selama periode yang sama tahun lalu.