Jakarta, FORTUNE – Perusahaan rintisan dalam bidang logistik, McEasy, melaporkan jumlah pelanggan yang terintegrasi ke dalam ekosistemnya meningkat lebih dari 10 kali lipat pada 2022 ketimbang tahun sebelumya.
Co-Founder McEasy, Raymond Sutjiono, mengatakan dalam rilis pers (13/1) bahwa sejauh ini lebih dari 600 perusahaan dari berbagai skala di Indonesia telah memanfaatkan solusi manajemen logistiknya.
Dari tahun ke tahun, McEasy berkomitmen membangun industri logistik dan transportasi dengan menyediakan aplikasi dan Software-as-a-Service logistik untuk penelusuran dan pemantauan menyeluruh demi manajemen armada kendaraan dan pengiriman yang lebih baik, katanya.
Kondisi sekarang jauh berbeda dari ketika McEasy masih dirintis, ujar Raymond, ketika pelanggannya didominasi oleh korporasi besar. Namun, empat tahun berselang, 50 persen mitra McEasy adalah perusahaan berskala kecil hingga menengah (UKM) logistik dan transportasi yang berdomisili di Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi.
“Artinya, pelaku UKM sudah merasa butuh naik kelas dengan dibantu inovasi teknologi berstandar internasional,” katanya.
Tahun lalu McEasy telah bekerja sama dengan berbagai pihak pemerintah dan asosiasi untuk membantu pengembangan bisnis para pelaku UKM Indonesia. Salah satunya, menginisiasi program kolaborasi pemberian GPS gratis dengan SMESCO yang merupakan lembaga resmi dalam naungan pemerintah. Lalu, ada edukasi mengenai digitalisasi sistem rantai pasok bersama Asosiasi Logistik Indonesia, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia.