BUSINESS

Siasat Bisnis Erigo Hadapi Tantangan Perubahan Perilaku Konsumen

Erigo siapkan stok masif hadapi perubahan perilaku konsumen.

Siasat Bisnis Erigo Hadapi Tantangan Perubahan Perilaku KonsumenCEO Erigo, Muhammad Sadad, saat berkunjung ke IDN Media. (Fortuneidn/Bayu)
31 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan fesyen lokal, Erigo, mengungkapkan beragam tantangan yang dihadapi bisnisnya ke depan, salah satunya perubahan perilaku konsumen. Perusahaan akan memasang sejumlah strategi, dengan menyeimbangkan proporsi penjualan online dan offline.

CEO Erigo, Muhammad Sadad, mengatakan pada saat pandemi Covid-19, orang sangat mengandalkan sistem online pada saat ingin berbelanja. Namun, dengan melandainya kasus dalam beberapa waktu belakangan, penjualan offline kembali diminati dan perlahan naik lagi. “Jadi, tantangan paling berat adalah bagaimana menyiasati perubahan perilaku konsumen,” ujarnya saat berkunjung ke kantor IDN Media, Selasa (30/8).

Meski saat ini penjualan offline kembali marak, namun kondisinya tidak sama seperti pra-pandemi. Orang yang sudah terbiasa online, kata Sadad, cenderung memiliki kebiasaan untuk mencoba cek barang yang diinginkan secara online, sebelum akhirnya memutuskan offline.

“Tantangan yang paling membingungkan adalah berapa nih porsi yang harus kita stock up. Kalau tahun lalu, untuk online aja semua, tapi tahun ini bingung kalo tarik barang ke inventory, online-nya gimana, online kebanyakan takutnya malah nggak kemakan (terjual),” ujar Sadad.

Strategi Omnichannel

Sejumlah selebritis Indonesia yang mendukung Erigo dalam NYFW 2021.
Sejumlah selebritis Indonesia yang mendukung Erigo dalam NYFW 2021. (IG @Sadadd)

Sadad mengatakan, strategi omnichannel adalah salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi perubahan perilaku konsumen dari sebelum pandemi dan sesudahnya. Namun, strategi ini baru bisa diterapkan pada dua tahun mendatang.

Meski saat ini Erigo memang mempunyai beberapa gerai khusus, namun perusahaan masih mengandalkan pop up store–gerai sementara–namun dalam jangka waktu lebih dari enam bulan.

“Kita lagi cek pasar juga, tapi jujur kami kangen lebaran karena lebaran kemarin penjualan sampai kewalahan, tapi sayang stok online kami masih agak ketarik,” ujarnya.

Perbanyak stok

Muhammad Sadad dan karyawan Erigo.
Muhammad Sadad dan karyawan Erigo. (Instagram @Sadadd)

Related Topics