BUSINESS

Awal Tahun, Penjualan Mobil Astra International Tetap Moncer

Penjualan nasional pada awal tahun ini naik 11,8 persen.

Awal Tahun, Penjualan Mobil Astra International Tetap MoncerEkspor perdana Toyota Fortuner ke Australia di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). ANTARA FOTO/Setpres-Muchlis Jr
by
14 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan penjualan mobil 50.755 unit pada Januari 2023, meningkat 14,5 persen ketimbang periode sama tahun lalu yang mencapai 44.308 unit.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa pasar otomotif domestik kembali melaju kencang usai pelonggaran pembatasan kegiatan.

Total penjualan mobil nasional pada Januari 2022 mencapai 84.149 unit, sementara penjualan nasional pada bulan pertama tahun ini naik 11,8 persen menjadi 94.087 unit.

“Kami berharap penjualan mobil nasional di tahun 2023 terus positif, dan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto, dalam keterangnnya, Senin (13/2).

Mengenai komposisinya, pasar otomotif nasional merekam penjualan 94.087 unit, dan emiten berkode ASII menjual 50.755 unit. Berdasarkan data Gaikindo, mayoritas penjualan mobil Astra pada Januari 2023 disumbang merek Toyota dan Lexus dengan total 28.996 unit atau naik 26,6 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 22.886 unit.

Mengekor penjualan kedua brand tersebut adalah Daihatsu dengan 18.194 unit, Isuzu 3.338 unit, UD Trucks 212 unit, dan Peugeot 15 unit.

Sementara itu, penjualan nasional Januari 2023 dari mobil non-Astra mencapai 43.332 unit, naik tipis 8,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 39.841 unit.

Kinerja kuartal III Astra

Astra International belum mengumumkan kinerja penuh 2022, namun pendapatan bersihnya pada periode Januari–September tahun tersebut mencapai Rp221,35 triliun.

Capaian itu naik 32 persen year-on-year dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang nilainya Rp167,4 triliun.

Mayoritas pendapatan bersihnya disumbang oleh segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi dengan Rp91,53 triliun atau 41 persen dari total pendapatan bersih.

Sedangkan, laba bersih perusahaan melesat 55,84 persen menjadi Rp23,33 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp14,97 triliun.
 

Related Topics