BUSINESS

Pengertian Denominasi dalam Sektor Keuangan dan Perekonomian

Denominasi bisa untuk mengutip nilai mata uang dasar.

Pengertian Denominasi dalam Sektor Keuangan dan Perekonomianilustrasi uang (unsplash.com/Markus Spiske)
by
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Denominasi mengacu pada klasifikasi unit untuk nilai yang dinyatakan, atau nominal dari instrumen keuangan seperti uang kertas atau koin, serta untuk sekuritas, obligasi, dan investasi lainnya.

Oleh karena itu, denominasi dapat digunakan untuk mengutip mata uang dasar dalam transaksi valas, atau mata uang yang dikuotasi dalam aset keuangan.

Penggunaan istilah ini pun membantu menentukan pembayaran yang dapat diterima dalam perdagangan dan unit moneter untuk menentukan harga. Misalnya saat menunjukkan obligasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang diterbitkan oleh pemerintah asing.

Di Amerika Serikat misalnya, uang kertas yang dikeluarkan oleh sebagian besar mesin anjungan tunai mandiri (ATM) hanya tersedia dalam denominasi tertentu. Sebagai contoh, beberapa ATM menawarkan uang kertas US$20 dan uang kertas US$100, sementara yang lain mungkin menyediakan uang kertas US$10 dan US$50. 

Dalam transaksi perdagangan, eksportir yang berbasis di Eropa dapat menagih pembeli dalam dolar AS, membuat transaksi dalam mata uang dolar AS. Sementara sebagian besar komoditas dikutip dalam dolar, mulai 2011 komoditas seperti minyak mentah dapat menerima kuotasi dalam denominasi mata uang lain, seperti euro.

Istilah yang berkaitan dengan denominasi

uang di koper untuk investasi
ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)
  • Nomenklatur denominasi

Nomenklatur juga merupakan istilah yang mengacu pada denominasi. Istilah ini mengacu pada tindakan penamaan mata uang, tidak hanya nama resmi tetapi juga nama pendek mata uang itu.

Misalnya, dolar Kanada, yaitu Canadian dollar (CAD), memiliki nama yang berbeda, yaitu 'loonie', karena di salah satu sisi mata uang terdapat potret burung Loon. Contoh lainnya adalah pecahan 100 dolar Amerika Serikat (US$) yang berlambang 'Benjamin'. Di salah satu sisi uang, julukan itu disematkan pada potret salah satu founding fathers negara Paman Sam, Benjamin Franklin. Nilai tukar mata uang asing tersedia di Amerika Serikat di hampir semua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh wilayah.

Tentunya uang yang diterima menyesuaikan dengan mata uang dolar AS yang saat ini digunakan. Selain itu, denominasi yang tersedia hanya US$10, US$50, dan US$100. Dalam perdagangan internasional, hegemoni dollar Amerika Serikat juga terjadi. Eksportir yang ingin mengekspor komoditas ke Amerika Serikat umumnya menerbitkan invoice dalam mata uang dolar AS. Namun, transaksi perdagangan minyak mentah kini dapat diproses dalam mata uang lain, seperti euro, sejak 2011.

  • Par Value

Par Value, di sisi lain, adalah tanda yang digunakan untuk mengidentifikasi denominasi dalam instrumen keuangan selain uang, seperti obligasi, atau investasi tetap serupa lainnya pada obligasi. Seseorang dapat membeli obligasi dalam berbagai denominasi di Amerika Serikat, mulai dari $50 hingga $10.000.

Ilustrasi Surat Berharga Negara.
Ilustrasi Surat Berharga Negara. (Shutterstock/Fizkes)
  • Subunit dan Superunit

Dalam semua mata uang di setiap negara terdapat satu unit utama serta sub unitnya yang merupakan pecahan dari uang utama tersebut. Pada beberapa negara terdapat tingkatan subunit seperti di bekas kekaisaran Ottoman, yaitu 1 Lira = 100 kurus = 4000 para = 12000 akce.

Namun, sekarang ini hanya terdapat beberapa tempat saja yang masih mempunyai lebih dari satu subunit di antaranya dinar Yordania. Terkadang, unit super dipakai untuk menjadi kelipatan atas unit utama tadi, sehingga apa itu denominasi sebenarnya ada di semua negara tergantung bagaimana mengatur dan sistemnya saja.

  • Desimal dan non-desimal

Mata uang yang menggunakan desimal mempunyai rasio di antara unit utama dan subunit yang merupakan integralnya kekuatan dari 0. Mata uang bentuk desimal sekarang ini sudah jarang digunakan meskipun mempunyai keuntungan jika digunakan sehari-hari.

Terdapat 2 negara yang berdasarkan teori masih menggunakan jenis mata uang non desimal yakni Mauritania dan Madagaskar. Namun dalam praktik kesehariannya, nilai unit utama setiap kasusnya terbilang sangat rendah, sehingga membuat subunit menjadi tidak berguna dan jarang terlihat peredarannya.

Related Topics