Garuda Indonesia Tata Ulang Rute Agar Tak Berujung Kanibalisme

- Garuda Indonesia menata ulang rute penerbangan demi menghindari kanibalisme antara Garuda dan Citilink.
- Transformasi bisnis meliputi penataan rute dan digitalisasi.
- Perusahaan menetapkan 11 quick wins sebagai akselerator transformasi.
Jakarta, FORTUNE — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai menata ulang jaringan rute penerbangan untuk menghindari potensi kanibalisme antara layanan maskapai induk dan anak usahanya, Citilink. Langkah ini menjadi bagian penting dari empat pilar transformasi yang dicanangkannya demi memperkuat posisi sebagai flag carrier yang sehat di tingkat regional hingga global.
Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menjelaskan penataan ulang tersebut dilakukan dengan meninjau kembali portofolio rute Garuda Indonesia dan Citilink, serta memastikan masing-masing maskapai memiliki diferensiasi layanan yang jelas.
Dengan strategi baru ini, Garuda Indonesia Group berharap dapat memberikan layanan lebih komprehensif dan efisien kepada pelanggan. Penataan rute merupakan bagian dari pilar transformasi bisnis, sementara tiga pilar lainnya mencakup transformasi layanan, transformasi operasional, dan transformasi digital.
Thomas menjelaskan, transformasi layanan difokuskan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara konsisten dari awal hingga akhir perjalanan.
“Meningkatkan standar layanan dari end-to-end ini adalah komitmen direksi kami. Ini menjadi area quick win kami,” kata Thomas dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI yang juga disiarkan secara virtual, Senin (1/12)..
Untuk transformasi operasional, perusahaan tengah melakukan efisiensi biaya dan proses bisnis tanpa mengurangi kualitas maupun aspek keselamatan penerbangan. Kemudian, transformasi digital diarahkan untuk memperkuat kapabilitas teknologi, otomatisasi, dan pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kecepatan dan ketepatan eksekusi bisnis Garuda Indonesia Group.
“Ini mencakup bagaimana kita memberikan kapabilitas teknologi, dan data-driven decision making,” kata Thomas.
Garuda Indonesia Group telah menetapkan 11 quick wins sebagai akselerator transformasi sepanjang tahun ini dan akan berlanjut pada tahun berikutnya.
Daftar tersebut mencakup rasionalisasi jaringan rute, peningkatan jumlah armada, optimalisasi pendapatan tambahan, peningkatan platform loyalitas, pembentukan aliansi strategis, peningkatan monetisasi kargo, peningkatan manajemen pendapatan, sinergi struktur organisasi, digitalisasi operasional, peningkatan customer journey, serta peningkatan tata kelola biaya.
“Rangkaian quick wins ini menjadi wujud komitmen Garuda Indonesia Group, bukan hanya rencana strategis di atas kertas, tetapi langkah nyata yang bisa dipantau ke depannya,” ujar Thomas.



![[Green SM] Taxi Photo.jpg](https://image.fortuneidn.com/post/20250916/upload_b88e850df7b77b274daba91d86e15409_fa42d2f1-485d-43f9-b65f-d4770052c1ec.jpg)













