FINANCE

Mengenal Orange Bond yang Sedang Dijajaki Pemerintah Indonesia

Fokus pada mewujudkan kesetaraan gender sesuai SDGs.

Mengenal Orange Bond yang Sedang Dijajaki Pemerintah IndonesiaOrange Bond. (iixglobal.com)
11 July 2024

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memperkenalkan sebuah instrumen investasi baru untuk memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), bernama Orange Bond. Lantas, apakah yang dimaksud dengan obligasi oranye atau Orange Bond ini?

Melansir laman resmi unwomen.org, Orange Bond adalah aset berkelas untuk investasi berbasis gender dan dibangun untuk negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang. Warna oranye sendiri mengacu pada warna SDGs yang kelima, yakni kesetaraan gender.

Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Yanuar Nugroho, menjelaskan orange bonds merupakan obligasi yang bertujuan untuk proyek-proyek berkelanjutan, layaknya blue bonds maupun green bonds.

"Orange bonds diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan dengan menyediakan modal untuk proyek-proyek yang fokusnya pada sustainable dan gender equality," ujarnya, Rabu (10/7).

Meski begitu, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum bisa memastikan peluncuran instrumen ini, karena masih dalam proses penjajakan. Adapun target terdekat adalah bisa memiliki mitra dari sektor swasta pada 2025 mendatang. “Tapi ini harus kolektif, kami tidak memaksakan, tergantung kesiapan,” katanya.

Fokus

Ilustrasi kesetaraan gender.
Ilustrasi kesetaraan gender. (Pixabay/Geralt)

Yanuar mengatakan bahwa Orange Bonds mengatasi titik temu antara hasil dampak sosial dan lingkungan serta meningkatkan transparansi dalam ekosistem. Hal ini berbeda dengan obligasi keberlanjutan yang sudah diperkenalkan sebelumnya, yang memiliki fokus utama pada inisiatif ramah lingkungan.

Orange Bond hadir untuk mengatasi kesenjangan gender dan dampak perubahan iklim dengan mengintegrasikan prinsip keuangan berkelanjutan ke dalam pasar modal. Tidak hanya menawarkan solusi pembiayaan yang inovatif, tetapi mempromosikan inklusi sosial dan ekonomi dengan memberikan akses keuangan yang lebih besar bagi perempuan dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan.

"Hal ini penting mengingat kesenjangan gender di pasar keuangan Indonesia menghambat akses perempuan terhadap keuangan dan peluang ekonomi. Dengan meningkatnya dampak perubahan iklim, perempuan seringkali menjadi yang paling terdampak, baik dari segi ekonomi maupun sosial," ujar Yanuar.

Potensi besar

Ilustrasi pemimpin perempuan di perusahaan. Shutterstock/NDAB Creativity

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.