Bank Mandiri Akselerasi Program 3 Juta Rumah Melalui Sosialisasi KPP di Medan (dok. Bank Mandiri)
Bank Mandiri sendiri telah menyalurkan 74 persen atau sekitar Rp 40,7 triliun dari total penempatan dana Kementerian Keuangan sebesar Rp 55 triliun hingga akhir September 2025. Bank dengan kode saham BMRI ini menyalurkan dana kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional.
“Kami optimis penempatan dana tersebut mampu menciptakan efek positif bagi perekonomian masyarakat secara nasional. Kami ingin memastikan setiap dana pemerintah yang dikelola Bank Mandiri benar-benar masuk ke sektor produktif,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini saat konferensi pers paparan kinerja di Jakarta, (27/10).
Penyaluran dana tersebut, lanjut Novita juga difokuskan pada sektor-sektor berorientasi ekspor, padat karya, serta UMKM yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengklaim telah menyalurkan dana titipan pemerintah seluruhnya atau 100 persen pada 16 Oktober 2025. Pembiayaan terbesar diterima oleh segmen mikro yakni sebesar Rp 28,08 triliun, termasuk melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara itu, pembiayaan ke segmen korporasi dialokasikan Rp 11,07 triliun dan diarahkan bagi industri yang mendukung pengembangan industri nasional.
"Penyaluran ini mendorong geliat ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput. Pembiayaan disalurkan secara selektif dan terukur ke sektor-sektor produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi" ujar Hery dalam keterangan resmi Rabu (22/10).
Di sisi lain, pembiayaan juga disalurkan ke segmen komersial sebesar Rp 10,13 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp 6,58 triliun. Meski bukan segmen produktif, Hery mengatakan pada kedua segmen ini, BRI mendorong penguatan aktivitas ekonomi. Alokasi ini ditujukan untuk menjaga daya beli dan memastikan roda ekonomi tetap bergerak di berbagai lapisan.